Halaman:Seri Pahlawan, Abdul Moeis; 1980.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sekolah itu penting untuk mendidik pemuda-pemuda yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.

Sesuai dengan anjurannya itu, di Bandung didirikannya sebuah sekolah. Dalam mendirikan sekolah itu ia dibantu oleh beberapa orang temannya. Dalam waktu singkat sekolah itu sudah mempunyai 300 orang murid. Sekolah-sekolah lain segera didirikan. Sekolah-sekolah itu harus mengutamakan pendidikan nasional. Kepada murid-murid harus ditanamkan rasa kebangsaan.

Kegiatannya dalam Sarekat Islam terus meningkat. Dalam tahun 1916 diadakan Kongres Nasional I Central Sarekat Islam di Bandung. Kongres itu dihadiri oleh utusan dari semua cabang Sarekat Islam. Abdul Moeis aktif memimpin kongres. Dalam kongres itu bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa pengantar. Hal itu sangat menarik perhatian para hadirin. Sebelumnya, bahasa Melayu tidak pernah dipakai dalam rapat-rapat.

Abdul Moeis membahas tentang kesengsaraan rakyat. Kesengsaraan itu disebabkan oleh tindakan Pemerintah Belanda. Rakyat diwajibkan membayar pajak yang sangat tinggi. Mereka dipaksa pula melakukan kerja rodi, yaitu kerja tanpa dibayar apa-apa.

Dalam kongres berikutnya di Jakarta, kembali Abdul Moeis berpidato berapi-api, Dianjurkannya agar Sarekat Islam. menempuh cara parlernenter. Pemerintah Belanda harus didesak supaya memberi kebebasan kepada rakyat Indonesia. Dianjurkannya

28