Halaman ini tervalidasi
Abdul Moeis sedang memeriksa naskah.
dikirimkannya ke surat kabar De Express. Surat kabar itu juga berbahasa Belanda. Pimpinannya ialah E.F.E. Douwes Dekker, dr. Tjipto Mangunkusumo (baca: dr. Cipto Mangunkusumo) dan Suwardi Suryaningrat. Douwes Dekker adalah seorang Belanda peranakan. Tetapi ia merasa dirinya orang Indonesia, bukan orang asing. Kemudian namanya diganti dan terkenal dengan nama Danudirja Setiabudhi. Suwardi Suryaningrat pun kemudian mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.
20