Halaman:Seri Pahlawan, Abdul Moeis; 1980.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sejak ia belajar di ELS. Orang tuanya pun setuju. Mereka sudah membayangkan bahwa anak mereka kelak akan menjadi seorang dokter. Nama keluarga Laras Sungai Puar akan semakin terkenal. Bukankah dokter itu dikenal oleh seluruh orang?

Moeis pun giat belajar. Kalau ada pelajaran yang kurang jelas baginya tidak segan-segan ia bertanya kepada guru atau kawan-kawannya. Malu bertanya sesat di jalan.

Setelah menamatkan ELS, Moeis pun berangkat ke Jakarta. Pada masa itu disebut Batavia. Ia mendaftarkan diri di Stovia (Sekolah Dokter). Pada masa itu di Sumatra Barat belum ada sekolah dokter. Alangkah gembira hatinya ketika ia diterima di sekolah tersebut.

Waktu itu Abdul Moeis telah menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan. Di Stovia ia sibuk belajar mengejar cita-citanya. Tetapi selain itu ia tidak pula melupakan pergaulan dengan teman-temannya. Ia bergaul dan berkenalan dengan pemuda-pemuda yang berasal dari berbagai daerah. Mereka merasa akrab satu dengan yang Jainnya. Selain itu Abdul Moeis senang pula berolah raga. Di Stovia ia dikenal sebagai seorang atlit.

Pemuda-pemuda itu menceritakan keadaan daerah mereka masing-masing. Tentang adat istiadat dan kehidupan penduduk. Selain itu mereka bercerita pula bagaimana sengsaranya rakyat akibat penjajahan Belanda. Lama kelamaan di antara mereka terjalin

13