Halaman:Seri Pahlawan, Abdul Moeis; 1980.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kabau. Misalnya;

Keratau madang di hulu
berbuah berbunga belum
Ke rantau bujang dahulu
di rumah berguna belum

Dari pantun di atas dapat pula diketahui mengapa orang Minangkabau suka merantau.

Pada waktu itu malu sekali kalau ada anak muda yang tidak pandai berpantun. Ia akan diejek dan disindir sebagai berikut :

Seelok ini rupanya parak
agak sebuah tidak berdasun
Seelok ini rupanya awak
agak sebuah tidak berpantun

Kebiasaan dalam masyarakat itu berpengaruh terhadap Abdul Moeis. Dalam berbicara, ia terlatih bersilat lidah. Lingkungan masyarakat mendidiknya menjadi seorang yang pandai berbicara. Hal itu akan terlihat kelak waktu ia menerjunkan diri ke bidang politik. Kepandaian berbicara itu sangat berguna baginya.

11