Halaman:Sepanjang Abad Sastrawan Sumatera Barat.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

end Eredienst yang kebetulan membawahi Stovia, menjadi klerk. Akhirnya, pada tahun 1905 ia keluar dari departemen yang setetah dijalaninya selama lebih kurang dua setengah tahun (1903—1905) karena pengangkatannya itu tidak disukai oleh pegawai-pegawai Belanda lainnya.

Abdul Muis sempat menekuni berbagai macam pekerjaan, baik di bidang sastra, jurnalistik, maupun politik. Pada tahun 1905 ia diterima sebagai anggota dewan redaksi majalah Bintang Hindia, sebuah majalah yang memuat berita politik di Bandung. Tahun 1907 Bintang Hindia dilarang terbit, Abdul Muis pindah bekerja di Bandungsche Afdeelingsbank sebagai mantri lumbung. Ia kemudian bekerja di De Prianger Bode, sebuah surat kabar (harian) Belanda yang terbit di Bandung, sebagai korektor. Dalam tempo tiga bulan, ia diangkat menjadi hoofdcorrector (korektor kepala) karena kemampuan berbahasa Belandanya yang baik. Selanjutnya, ia bekerja sebagai wartawan di harian Kaum Muda Bandung dan Mimbar Rakyat di Garut.

Sebagai sastrawan, Abdul Muis tergolong kurang produktif. Menurut catatan yang ada,ia hanya menghasilkan empat buah

13