Halaman:Sepanjang Abad Sastrawan Sumatera Barat.pdf/182

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

pada tahun 1944. Di antara sandiwara yang dipentaskan Maya adalah Taufan di Atas Asia gubahan El-Hakim. Ia juga dianggap sebagai pelopor drama modern di Indonesia. Dramanya digarap secara modern menurut norma dramaturgi modern. Naskah drama Ibsen dan Strindberg diterjemahkan dan dipentaskannya.

Walaupun terkenal sebagai seorang penulis drama, pada mula pertama terjun ke dunia kesusastraan, Usmar dikenal sebagai penulis cerpen dan sajak, Cerpennya hanya beberapa buah, antara lain, dimuat dalam Pancaran Cinta dan Gema Tanah Air susuunan H.B Jassin, sedangkan sajaknya sebagian besar dihimpun dan diterbitkan di bawah judul Puntung Berasap (1949).

Usmar Ismail menaruh minat besar pada film. Cita-citanya untuk membuat film sendiri pada revolusi kemerdekaan tidak pernah terwujud karena perhatiannya yang terpecahpecah pada berbagai kegiatan. Baru setelah pindah ke Jakarta, ia melepaskan perannya sebagai wartawan dan dengan sepenuhnya mencurahkan pikirannya dalam dunia film. Akan tetapi, sebelum mendirikan Perfini, Usmar mengusahakan berdirinya kelompok