Halaman:Sepanjang Abad Sastrawan Sumatera Barat.pdf/151

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Merindu Mayat, Gadis yang Dinazarkan, dan Ibu Setan.

Berdasarkan tahun kelahirannya, Rifa'i Ali dapat dikelompokkan dalam Angkatan Pujangga Baru. Akan tetapi, dalam telaah sejarah sastra Indonesia namanya sering dilupakan orang karena para peneliti sastra Indonesia umumnya lebih mendasarkan penelitian mereka pada karya-karya yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Karya-karya yang terbit di luar Balai Pustaka sering dianggap tidak bernilai sastra. Karena itulah namanya kurang diperhitungkan dalam perjalanan sastra Indonesia walaupun sesungguhnya ia, seperti juga HAMKA, dipandang dari tema-tema yang ditampilkannya membawakan corak yang khas dalam kehidupan Sastra Indonesia Modern.

Prosa-prosa yang dihasilkannya dapat digolongkan ke dalam Roman Medan, yakni roman yang bersifat sensasional yang pada umumnya ditulis oleh pengarang dari Medan. Setelah melahirkan prosa sensasional, pada tahun 1950-an ia menulis buku-buku pendidikan seks, antara lain, Hasrat Berjodoh, Musim Berahi, dan Malam Pengantin. Dalam menulis buku pendidikan seks itu, ia tidak melupakan hukum agama sebagai pembahasan.


135