Halaman:Sepanjang Abad Sastrawan Sumatera Barat.pdf/138

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mentah apa yang diperolehnya itu sehingga ia tidak menjadi kebarat-baratan. Ia tetap membawakan nasionalisme dan rasa cinta tanah air dalam karyanya. Barangkali ini merupakan pengaruh lingkungan keluarganya dan pendidikan adat serta agama yang diterimanya sehingga ia tidak hanyut begitu saja oleh hal-hal yang diterimanya.

Puisi Yamin memiliki keistimewaan. Umar Yunus dalam bukunya Perkembangan Puisi Indonesia dan Melayu Modern (1981) menyatakan bahwa puisi Yamin terasa masih berkisah, bahkan betul-betul terasa sebagai sebuah kisah. Yunus juga melihat kecenderungan Yamin dekat dengan soneta yang dipergunakannya dengan bentuk pantun dan syair. Konsepsi Yamin tentang soneta dipengaruhi oleh sastra Belanda dan tradisi kesusastraan Melayu. Karena itu, soneta Yamin bukanlah suatu adopsi bentuk Eropa dalam keseluruhan kompleksitas strukturalnya, tetapi lebih merupakan suatu pengungkapan yang visual saja, bersifat permukaan saja dari soneta Belanda, yang masih memiliki ekspresi puitis yang khas Melayu.

Pada tahun 1928 Yamin menerbitkan kumpulan sajaknya yang berjudul Indonesia,