Halaman:Sepanjang Abad Sastrawan Sumatera Barat.pdf/124

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Radio Suara Padang, sebagai jurnalis. Akan tetapi, karena memang dunianya ternyata dunia sastra, Luzi memutuskan untuk berhenti sebagai jurnalis dan saat ini ia hanya menekuni dunia tulis-menulis. Menurut orang terdekatnya, hanya dunia sastralah yang bisa memuaskan hatinya.

Bersama beberapa rekan sastrawan, ikut mendirikan Yayasan Taraju pada tahun 1992, yang melakukan riset tentang kesusastraan, kebudayaan, dan pers. Selain itu, ia ikut membidani berdirinya tabloid remaja Supel.

Di tengah kesibukannya sebagai ibu dari 3 anak, Luzi tetap produktif menulis cerpen. Terakhir, salah satu cerpennya terpilih sebagai cerpen terbaik yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Humaniora bekerja sama dengan Kajian Bahasa dan Budaya Deakin University yang merupakan bagian dari School of Australia and Internasional Studies, Fakulty of Arts.

Saat ini sebagian karyanya yang lain telah diterbitkan dalam antologi cerpen dan puisi, di antaranya:

  1. 17 Penyair Wanita(?) dan
  2. Gonjang 2 (2001).108