Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/82

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
  1. Peranan Patung dalam Upacara Pengobatan Tradisional.

    Pengobatan tradisional pada masyarakat Batak sampai se­karang masih banyak diperaktekkan, terlebih di pedesaan, dengan melalui mantera-mantera ataupun upacara khusus. Seperti apa yang kami lihat di tanah Karo, yakni pengobat­an tradisional melalui upacara khusus yang masih diprak­tekkan di kalangan masyrakatnya, upacara pengobatan ini dalam bahasa Karo disebut ersilihi. Pada pelaksanaan upacara ini terdapat sebuah patung yang dalam bahasa Batak Karo disebut gana-gana, yang dalam wujudnya benar­-benar menyerupai wajah manusia. Menurut kepercayaan masyarakat Karo, di atas permukaan bumi ini ada roh-roh jahat yang bergentayangan, yang mengganggu kehidupan manusia. Roh-roh inilah yang menyebabkan sukar menyem­buhkan seseorang yang menderita penyakit, sebab semangat atau tendi si sakit disandera oleh roh jahat itu.

    Untuk mengembalikan semangat sisakit agar lekas sembuh dibuatlah upacara ersilihi, dengan menghadirkan tiga orang guru dukun yang masing-masing mempunyai keahlian tersen­diri untuk dimintai pertolongannya antara lain:

    – guru per mang-mang ahli dalam mantera-mantera.

    – guru per dewel-dewel, guru sierkata kerahongna artinya guru yang dapat bicara melalui lehernya, yang dapat lang­sung berdialog dengan roh-roh jahat.

    – guru si dua lapis pengenin matana artinya guru yang dapat melihat di luar kemampuan penglihatan orang biasa.

    Untuk mengembalikan semangat sisakit pada pengobatan tradisional itu, patung mempunyai fungsi sosial yang sangat penting. Patung itu adalah sebagai pengganti sisakit untuk dikorbankan pada roh jahat. Melalui perantaraan guru/dukun, patung berikut sesajen sesuai dengan permintaan roh jahat, yang dilambangkan sebagai pengganti semangat/tendi si sakit, maka patung itu dibawa ke sungai kemudian dihanyutkan oleh guru/dukun itu, atau diletakkan dipersimpangan jalan.

    Mantera pengiring upacara ersilihi itu adalah sebagai berikut:

    O, nini enda gancih si Ane ndai ula nai kam ertunggu­-tunggu, ula nai er idau-idau, enggo seh ken kami pemindon ndu e.

73