Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dari proto dan Dutro Melayu inilah kemudian lahir suku-suku bangsa yang mendiami Sumatera Utara yakni suku Batak, Melayu dan Nias. ;

Ditinjau dari segi penyebarannya dan letak daerahnya suku-suku Batak dibagi pula atas:

- Suku Batak Toba mendiami tepi Selatan Danau Toba yakni pada dataran tinggi Toba, Humbang Silindung dan pulau Samosir;
- Suku Batak Simalungun mendiami tepi Timur Danau Toba yakni Kabupaten Simalungun;
- Suku Batak Dairi mendiami tepi Barat Danau Toba yakni KaBupaten Dairi yang dikenal sebagai suku Pakpak;
- Suku Batak Karo mendiami tepi Utara Danau Toba di sekitar daerah Kabupaten Karo sekarang;
- Suku Batak Mandailing mendiami sebelah Selatan Danau Toba di sekitar Kabupaten Tapanuli Selatan; dan
- Suku Nias mendiami pulau Nias yang terletak di Samudra Indonesia bagian Barat.

Daerah pemukiman Suku Batak juga meliputi daerah pegunungan Bukit Barisan yang berpusat di Danau Toba berbatasan sebelah Utara dengan daerah Aceh, sebelah Timur dengan tanah Melayu, sebelah Selatan dengan Minangkabau, dan sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.

Pendapat tersebut di atas oleh Batara Sangti dirumuskan lebih terperinci sebagai berikut:

"Daerah Batak sebelum penjajahan Belanda bernama "Negeri Toba" yang merdeka dan berdaulat, meliputi daerah pegunungan Bukit Barisan yang beribu kota di Bakkara. Berbatas di sebelas Utara dengan Negeri Aceh (sesudah lahir Kesultanan Aceh pada tahun 1513), sebelah Timur dengan Tanah Melayu yang terletak di pantai Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Negeri Pagarruyung/Minangkabau (sesudah datang Adityawarman) dan sebelah Barat dengan Lautan Hindia. Rajanya ialah dinasti Tuan Sori Mangaraja, Maharaja Diraja Negeri Aru/Haru yang beralih menjadi Negeri Toba. Berleluhur satu yakni Siraja Batak. Berbahasa dan bersurat/aksara Batak Toba. Beradat-istiadat yakni adat dan kebudayaan yang bersendi pada pola Dalihan Natolu.

26