Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kehadiran kesenian (seni patung) ditilik dari bukti-bukti peninggalan kesenian megalit kemudian dihubungkan dengan ciri dap perilaku masyarakatnya adalah sebagai berikut:
- Seni primitf Nias sudah ada sejak masa prasejarah,
- Kepercayaan masyarakat primitif Nias pada umumnya mempercayai adanya roh-roh halus (kepercayaan animisme ),
- Percaya adanya kekuatan gaib (dinamisme),
- Jalan pikirannya masih belum mempunyai logika (irrasional),
- Seni-seni yang dihasilkan umumnya bersifat simbolistis,
- Secara visuel seni yang dihasilkan masih sanngat sederhana, dan
- Ditilik dari fungsi dan kegunaannya patung-patung Nias dipuja dan dihormati.
D. Kedudukan Seni Patung Nias.
Dari informasi yang kami peroleh lewat responden dan pengetua adat, patung yang mewarnai exterior rumah adat tradisional Nias, mempunyai peranan sosial yang tinggi. Dengan demikian patung (area peninggalan nenek moyang) yang terdapat di daerah Nias mengandung arti dan fungsi tersendiri (khusus). Oleh karenanya suku Nias sampai sekarang tetap mempertahankan ekstensi terhadap corak/gaya seni patungnya dari pengaruh lain, justru patung-patung Nias seperti yang kita lihat pada illustrasi yang diterakan pada buku ini mempunyai ciri-ciri yang tersendiri. Kemungkinan ini boleh jadi pengaruh alat yang dipakai.
Patung Nias dibentuk lebih banyak berukuran mini. Oleh karenanya banyak ditemukan dalam interior rumah-rumah adat tradisional, berarti patung-patung Nias tidak berdiri bebas di alam terbuka seperti hal patung Batak.
Selain patung-patung plastis, kita dapat melihat ukiran manusia pada tiang-tiang dan dinding rumah, baik dalam bentuk plastis (relief) atau patung utuh.
Patung-patung yang berfungsi sebagai penyangga tiang atau yang merupakan dekor pada rumah-rumah adat yang terdapat di daerah Nias, menunjukkan ciri-ciri yang tersendiri pula dari beberapa rumah adat tradisional yang ada di Sumatra Utara.
159