Falsafah Batak dalam hal ini lebih jelas lagi : maranak sapulu pitu, marboru sapulu onom. Artinya, berketurunan tujuh belas putra dan enam belas putri. Detail patung dibentuk dalam sikap duduk menggambarkan tokoh penting dalam masyarakat.

Osa-osa
Duplikat patung yang dipahat mini melaui media kayu menurut informan yang dihubungi, dahulu dipergunakan pada upacara tertentu (menyambut kebesaran raja), sedemikian rupa dipagelarkan dengan cara dipikul kemudian ditarikan berama-ramai. Osa-osa ini juga menurut imforman lain.yang dihubungi F. Harefa ex Kasi Pensiunan Kepala Seksi Kebudayaan Kabupaten Nias menjelaskan:
Selain upacara kebesaran raja, juga digunakan waktu upacara memindahkan tulang belulang leluhur raja yang telah disucikan kemudian disimpan di dalam guci(tempayan) untuk disemayamkan pada tempat yang baru.
Lebih dari pada itu patung (osa-osa) dipakai juga pada waktu-waktu kritis misalnya, timbulnya wabah penyakit yang dapat menular.
151