Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/125

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

c. Seni Topeng di Daerah Pakpak Dairi

Di daerah Pakpak Dairi seni topeng tidak berapa berkembang ji­ka dibandingkan dengan seni topeng di Simalungun di Karo. Keha­dirannya diperkirakan sekitar abad XIX.

Fungsi topeng dipertunjukkan untuk keperluan upacara ritual di samping upacara khusus sebagai hiburan raja-raja. Pada zaman dahulu pertunjukan tari topeng dipakai juga pada upacara kematian dan penobatan raja disamping sebagai penolak bala. Hal itu dapat disaksikan dari pakaian dan perlengkapan yang disebut Katumbut atau sejenis topeng yang bermuka ramah dan bijaksana.

Jelasnya fungsi topeng yang terdapat di daerah Pakpak Dairi lebih mengarah kepada ritual magis.

d. Seni Topeng di Daerah Karo

Seni topeng (gundala-gundala) seperti yang dimukakan sebe­lumnya usianya lebih muda jika dibandingkan dengan seni topeng di daerah Simalungun dan Pakpak Daari.

Daerah-daerah di Kabupaten Karo topeng masih banyak dapat kita temui.

Oleh karenanya seni topeng yang terdapat di daerah Batak umumnya, sebagai contoh diambil Tanah Karo justru potensi seni topeng sampai saat ini masih banyak, kendatipun kegunaanya sudah terlepas dari fungsi semula. Desa-desa di Karo yang masih memiliki topeng tradisional diantaranya:
 desa Sukanalu,
 desa Juma Padang,
 desa Guru Singa,
 desa Siberaya,
 desa Kubu Colia, dan
 desa Lingga.

Seni topeng yang terdapat di daerah Karo diperuntukan bagi keperluan pertunjukan hari-hari besar Nasional di samping keper­luan upacara-upacara adat dan tontonan rakyat yang bersifat pen­didikan.

116