dengan pelepah enau. Penyajiannya dilakonkan dengan gerakan-gerakan tari yang sangat lucu. Usaha ini kiranya dapat menghibur raja dan permaisuri (Puang bolon).
Terakhir tarian-tarian ini menjadi kesenian rakyat yang diberi
nama tari huda-huda.
Demikianlah topeng-topeng yang pada mulanya dibuat dengan sangat bersahaja itu, akhimya dibuat dengan bahan kayu yang tahan lama, diukir dengan pewarnaan sedemikian rupa sehingga kelihatan agak lucu. Menurut data dokumentatif topeng-topeng yang terdapat di daerah Simalungun inilah sebagai awal dari kehadiran topeng topeng yang terdapat di daerah Batak pada umumnya
Gaya Seni Topeng Simalungun.
Topeng Simalungun terdiri dari empat jenis saja, sesuai dengan
tokoh yang melakonkannya, yakni sebuah topeng wanita dan dua buah topeng pria serta sebuah topeng burung. Bentuknya mencerminkan sikap suku Batak Simalungun secara estetis dalam bentuk wajah yang bujur telur, cukup untuk penutup muka. Sikap karakteristik gaya topeng Simalungun dapat dilihat dari polesan warna, sedemikian rupa sehingga tampak romantik. Pada topeng tidak digambarkan wajah-wajah seran atau menakutkan seperti topeng-topeng Batak lainnya, sesuai dengan fungsinya yakni topeng yang dipergelarkan untuk menghibur raja yang ditimpa musibah. Namun demikian bentuk topeng dilihat secara frontal termasuk seni plastik yang tergolong kepada kesenian rakyat dengan gaya lokal yang tetap terpelihara.
Ciri-ciri lain dari gaya seni topeng Simalungun dapat pula dilihat dari ekspresi wajahnya yang cukup berendah hati, tidak dinamik namun memberi kesan optimisme ekspresif dan mempesona. Selain dari pada itu topeng sebagai bentuk teater tradisional mendapat tempat di hari rakyat dengan gayanya yang spesifik serta mampu menyampaikan kesan tentang hasil kesenian yang sifatnya tradisional itu sebagai hasil kesenian rakyat di forum nasional.
106