Lompat ke isi

Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/112

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1.Pengertian seni topeng

Menurut bentuk dan kegunaannya topeng adalah alat yang dipakai sebagai penutup muka sedemikian rupa dibentuk menyerupai muka manusia atau binatang.

Istilah ini sudah umum diketahui orang, hanya bentuk dan mo­tifnya yang berbeda. Di daerah Batak seni topeng yang masih ada hanya terdapat di daerah yakni di daerah Simalungun, Tapanuli, Pakpak­ Dairi dan Karo. Jika diperhatikan bentuk ataupun motifnya topeng yang terdapat di empat daerah itu antara satu daerah dengan daerah lainnya mempunyai perbedaan baik bentuk ataupun fungsi kegunaannya di samping beberapa segi kesamaannya.

Bentuk seni topeng yang terdapat di daerah Batak pada umum­nya berbentuk patung kepala manusia, hanya pada bahagian tengah dibuat berongga cukup untuk disarungkan pada kepala manusia biasa.

Jenis pertokohannya tidak sebanyak seperti corak topeng yang terdapat di pulau Jawa. Bali dan Madura.

Demikianlah pengertian seni topeng yang terdapat di daerah Batak adalah alat penutup muka yang menyerupai manusia atau bi­natang digunakan untuk memanggil roh nenek moyang yang digam­barkan dalam ujud topeng. Dengan demikian kehadiran topeng jelas bahwa pada mulanya dibuat sebagai penghormatan terhadap nenek moyang di samping dipakai pada upcara-upacara adat dan kematian.

2.Asal mula topeng Batak.

Kehadiran seni topeng di daerah Batak usianya belum menca­pai ratusan tahun bahkan seni topeng (gundala-dundala) di daerah Karo dikenal pertama kalinya pada tahun 1905. Hal ini diceritakan oleh Almarhum Pirei Depari kepada pewancara Sdr. J. Tarigan yang penulis hubungi.

Seperti yang telah diuraikan terdahulu bahwa topeng yang ada di daerah Simalungun, Tapanuli, Pakpak Dairi dan Karo bentuk dan coraknya berbeda. Oleh karenanya perlu diungkapkan tentang latar belakang sejarah kehadirannya. Topeng yang terdapat di dae­rah Simalungun, Tapanuli, Pakpak Dairi Karo sama halnya dengan topeng-topeng yang terdapat di daerah-daerah lain di Indonesia menurut kami kesemuanya berasal dari pengaruh kebudayaan Cina.

103