Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/191

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

saran. Rakyat menggunakan minyak kelapa atau buah jarak sebagai penerangan. Pada waktu itu sinar lampu-lampu dilarang menembus dinding rumah, dinding rumah dilabur dengan ter dan ditutup dengan sabut-sabut kelapa.

Untuk kebutuhan akan sabun, rakyat membuat sendiri dari suatu pohonan yang banyak terdapat di Bengkulu. Dengan latar belakang ekonomi yang kacau tersebut dalam masyarakat timbul "smokkel" (penyelundup) dan korupsi yang merajalela mulai dari tingkatan teri dikalangan rakyat berupa menyelundupkan 1-2 kg. beras, sampai ketingkat menengah yaitu para pamong dan penyelewengan-penyelewengan dalam pembukuan yang dilakukan oleh sesama orang Jepang sendiri.

  1. KEHIDUPAN SENI DAN BUDAYA.

Sebagaimana telah disinggung di atas, pemerintah Jepang yang keras dan bercorak militerisme dengan kekangan yang ketat terhadap kebebasan, tidak memungkinkan dapat tumbuhnya kreativitas tingkah laku yang tercermin dalam masyararakat adalah semata-mata karena unsur paksaan.

180