Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/185

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Akibat rakyat yang selalu ditekan fisik dan mentalnya itu, terlihat suatu gejala rasa takut yang berlebih-lebihan kepada Jepang dan kaki tangannya.
Pamong-pamong mempunyai kekuasaan dan teramat disegani oleh rakyat. Sedangkan di antara para pamong sendiri masing-masing berusaha mengambil hati pada Jepang.

Kekurangan makan dan kesehatan yang diabaikan mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Di antaranya yang paling menonjol adalah penyakit kulit (kudis-kudis). Seiringan dengan kedatangan Jepang di Bengkulu seperti juga daerah lain di Indonesia disebarkan pula jenis kutu putih (tuma) dan keong-keong racun. Sedangkan penyakit malaria, akibat banyaknya nyamuk di daerah Bengkulu, telah tercatat menelan banyak korban baik penduduk setempat maupun orang Jepang sendiri.

Dengan ditutupnya segala bentuk pengiriman barang dari luar, maka pakaian-pakaian rakyat pada jaman Jepang sudah tidak terurus lagi. Banyak di antara rakyat memakai lantung (pakaian dari kulit kayu).

174.