Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/182

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dok untuk membohongi rakyat. Beberapa bulan setelah pasukan-pasukan Jepang berada di Bengkulu, suasana kegelisahan mencekam rakyat. Pemerintah Jepang yang keras dengan disiplin matinya, telah menumbuhkan rasa ketakutan dan kepatuhan yang membabi buta di kalangan rakyat. Bayangan untuk dipaksa menjadi romusya senantiasa mengancam setiap laki-laki yang telah dewasa.

Pembangunan kubu-kubu pertahanan Jepang sepanjang jalur pantai telah menyerap tenaga kerja yang banyak yang diperoleh Jepang dengan mengambil tenaga-tenaga sukarela (romusya) baik dari dalam kota maupun luar kota , terutama menjadi momok rakyat adalah diromusyakan ke pulau Enggano. Pulau tersebut yang letaknya terpencil, oleh Jepang dibangun kubu pertahanan terkuat, sekaligus sebagai gudang perbekalan perangnya. Rakyat yang diromusyakan ke Pulau Enggano sedikit sekali kemungkinan dapat meloloskan diri dengan selamat.

Ataupun kalau dapat kembali ke rumah, keadaannya sudah sangat menyedihkan, keadaan fisik dan mentalnya rusak sama sekali.

171.