Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/181

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Padi rakyat persiapannya dikuras habis untuk dikirim ke front-front perang Jepang. Untuk itu Jepang membentuk perusahaan-perusahaan dagang, tempat mana rakyat menjual berasnya secara paksa dengan harga teramat rendah. Sedangkan untuk makanan rakyat umumnya dikenal dengan sistem antri, beras dicampur ubi (antri pakai kupon).

Rasa ketakutan akhirnya rnenimbulkan kebodohan pada masyarakat. Rakyat menganggap bahwa politik itu tabu. Gerakan politik tidak dapat meluas dalam masyarakat. Gerakan-gerakan ditekan sama sekali oleh pemerintahan. Jepang mengadakan beberapa perusahaan antara lain perubahan beberapa wilayah pemisahan kekuasaan kepolisian dengan pamongnya, perubahan dibidang peradilan, yaitu masing-masing Keresidenan Bengkulu mengeluarkan peraturan (syumei) yang menyederhanakan berbagai lembaga peradilan yang beraneka ragam di jaman Hindia Belanda.

  1. PENYELENGGARAAN HIDUP DALAM MASYARAKAT.
  1. K e a d a a n   S o s i a l
Ternyata bahwa mulut manis dan bujuk-bujukan Jepang tersebut semata-mata sebagai ke-

170