Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/179

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

demikian juga beberapa waktu kemudian, yaitu setelah Jepang berkuasa mutlak di Bengkulu dibangun lapangan terbang Padang Panjang (Bengkulu Selatan) dan Talang Betutu (Palembang). Kesemua pembangunan inin membutuhkan tenaga yang diambil dari dalam dan luar kota. Para pekerja paksa (Romusya) banyak juga yang dikirimkan secara paksa ke Pulau Enggano bahkan juga keluar Negeri dan banyak di antaranya tidak pernah lagi melihat negeri asalnya. Kantor kantor pemerintahan dan para pejabat dipakai untuk mengikuti disiplin diktator Jepang. Demikian juga anak-anak sekolah.

Setiap pagi diadakan apel pagi (Taiso) sambil membungkuk dan menghormati matahari. Setiap bentuk pelanggaran dihukum dengan keras. Polisi Jepang (Kempetai) yang dikenal kejam itu betul-betul telah menimbulkan rasa takut dalam hati rakyat. Sebagai contoh bentuk hukuman ala Jepang ditunjukkan oleh peristiwa berikut, seseorang bernama Masawang bin Budut telah membunuh seorang Depati (Kepala Dusun) akibat pertengkaran soal pajak. Supaya di kalangan rakyat timbul rasa takut dan kepatuhan tidak terbatas, Masawang dipenggal di hadapan Umum, kepalanya dipan-

168