Halaman:Sarinah.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mula baik, yakni persamaan hak antara perempuan dan laki-laki, maksud baik itu di-eksesi (diliwati batasnya dengan ekses) dengan mencari persamaan segala hal dengan kaum laki-laki: persamaan tingkah laku, persamaan cara hidup, persamaan bentuk pakaian, dan lain-lain sebagainya lagi. Kodrat perempuan diperkosa, dipaksa, disuruh menjadi sama dengan kodrat laki-laki. Ekses yang demikian itu tak boleh tidak tentu akhirnya membawa kerusakan!

Oleh karena itu, sekali lagi saya katakan, bahwa kita, di dalam segala kebelakangan kita itu, berada di dalam posisi manfaat pula, yaitu dapat mencerminkan masyarakat Republik Indonesia yang hendak kita susun itu, kepada pengalaman-pengalaman masyarakat perempuan di negeri-negeri yang telah maju. Pelajarilah lebih dulu dalam-dalam pergerakan-pergerakan perempuan di Eropa, sebelum kita mengoper saja segala cita-citanya dan sepak terjangnya! "Kita mempelajari sejarah untuk menjadi bijaksana terlebih dahulu", demikianlah perkataan John Seeley yang termasyhur. Perkataan yang ditujukan kepada arti mempelajari sejarah itu, boleh pula dipakai untuk menjadi pedoman di atas jalan perjoangan kaum perempuan di dalam Republik Indonesia Merdeka.

"Janganlah tergesa-gesa meniru cara modern atau cara Eropa, janganlah juga terikat oleh rasa konservatif atau rasa sempit, tetapi cocokkanlah semua barang dengan kodratnya". Inilah perkataan Ki Hajar Dewantara yang pernah saya baca. Saya kira buat soal perempuan kalimat ini pun menjadi pedoman yang baik sekali.

Benar atau tidakkah perasaan saya ini? Sinar mata yang mengintai itu seakan-akan satu simbul bagi saya, satu lambang. Sinar mata si nyonya rumah tadi itu adalah sinar mata sebagian besar perempuan-perempuan kita. Kasihan nyonya rumah tadi itu! Duduk di ruangan muka, di "tempat-umum", tidak boleh; tetapi ia dikurung, ditutup, dipingit; bukan ditempat yang luas, yang banyak sinar matahari, tidak, melainkan di satu tempat yang gelap, yang sempit, yang tidak terpelihara. Tidakkah masih banyak perempuan kita bernasib

9