Halaman:Sarinah.pdf/8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

waktu sekarang ini, terhadap kaum perempuan berdiri atas kenyataan "Dewi tolol" itu? Sebab, tidakkah seluruh hukum sipil dan adat-istiadat di negeri-negeri borjuis itu sebenarnya masih men-dewi-tolol-kan perempuan?

Kita, bangsa Indonesia, kita terbelakang di dalam banyak urusan kemajuan. Kita (terutama sekali di luar tanah Jawa) di dalam urusan posisi perempuan pun terbelakang, tetapi kebelakangan ini bermanfaat pula: Kita dapat melihat dari keadaan kaum perempuan di negeri-negeri yang lain, bagaimana soal perempuan harus kita pecahkan.

Kita dapat melihat mana yang baik bagi kita, dan mana yang buruk.

Yang baik kita ambil, yang buruk kita buang.

Adakah, misalnya hasil-hasil pergerakan feminisme di Eropa sudah memuaskan, – memuaskan kepada kaum perempuan Eropa sendiri? Adakah pergerakan neo-feminisme memuaskan pula kepada kaum perempuan Eropa itu? Saya mengetahui, di Indonesia ada wanita-wanita: feminis dan neo-feminis. Tetapi kepada mereka itu saya ingin bertanya: Tahukan tuan, bahwa kaum perempuan Eropa sendiri tidak puas lagi dengan hasil feminisme atau neo-feminisme itu?

Henriette Roland Holst, itu pemimpin yang berkaliber besar, pernah mengatakan; bahwa feminisme atau neo-feminisme tak mampu menutup "scheur" (retak) yang meretakkan peri -kehidupan dan jiwa kaum perempuan, sejak kaum perempuan itu terpaksa mencari nafkah di dalam perusahaan-perusahaan sebagai buruh: "scheur" antara perempuan sebagai ibu dan isteri, dan perempuan sebagai pekerja di masyarakat. Jiwa perempuan dahaga kepada kebahagiaan sebagai ibu dan isteri, tetapi peri -kehidupan sebagai buruh tidak memberi waktu cukup kepadanya, untuk bertindak sempurna sebagai ibu dan isteri. Pergerakan feminisme dan neo-feminisme ternyata tidak mampu menyembuhkan retak ini.

Lagi pula, tidakkah kita melihat ekses ("keliwatbatasan") pergerakan feminisme di Eropa itu, yang mau menyamaratakan saja perempuan dengan laki-laki, dengan tak mengingati lagi, bahwa kodrat perempuan memang tidak sama dengan kodrat laki-laki? Maksud feminisme yang mula-

8