Halaman:SEJARAH KOTA PADANG.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

7

kati wilayah yang sekarang disebut sebagai Kecamatan Padang Timur atau "Kampung Durian".

Setelah bermukim beberapa laina, mereka mulai menyebar dari Kampung Durian ini ke beberapa wilayah di sekitarnya. Mula-mula ke Parak 1.aweh, terus ke Air Camar, Parak Gadang dan ke Seberang Padang. Dengan demikian pemukiman baru mulai terwujud. Sebagian dari mereka adalah cikal penduduk kota saat ini.

Penduduk yang bermukim di Kampung Seberang Padang kemudian menyebar lagi ke beberapa kampung lainnya, seperti ke Kampung Dobi, Pulau Karam, Kampung Alang laweh dan ke Lolong. Menurut catatan, 1560 ditemui nama Datuk Sanggumo Dirajo. Mungkin datuk ini yang meneruskan tradisi adat Pagarugung di permukaan baru ini.

Gelombang migrasi lainnya muncul dari arah solok sekarang. Mereka menempati beberapa daerah yang sekarang dikenal sebagai Kecamatan Lubuk Begalung, Kuranji dan Pauh, Bungus/Teluk Kabung dan Kecamatan Lubuk Kilangan.

Penduduk yang bermukim di daerah perkampungan Kecamatan Lubuk Begalung ini pada mulanya berasal dari daerah X Koto Di Atas, X Koto Di Bawah, Kubung Tiga Belas dan dari Bandar Sepuluh. Migrasi ini bergerak dari Solok ke Selayo, Belimbing, Gantung Ciri, Bandar Sepuluh, Taratak, Sungai Lundang dan Siguntur, barulah turun wilayah yang sekarang.

Yang berasal dari Gantung Ciri terus ke sebuah bukit di Lubuk Begalung atau yang disebut Bukit Tunggu. Disebut demikian karena bukit tersebut adalah tempat menunggu kaum kerabatnya untuk meneruskan perjalanan. Daerah ini tereltak antara Gantung Ciri dengan Limau Manis.

Sedangkan yang datang dari Kubung Tiga Belas menempati daerah pinggiran Batang Arau atau Lubuk Kilangan. Dari sini mereka berpecah, sebahagian menempati Nagari Nan XX sekarang dan sebahagian lagi tinggal di Lubuk Kilangan.

Demikianlah penduduk Pauh dan Bungus/Teluk Kabung, sekarang sebagian berasal dari Solok. Penduduk di sini pada