Lompat ke isi

Halaman:Pola Penguasaan Pemilikan dan Penggunaan Tanah Secara Tradisional Daerah NTB (1986).pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

(kepala desa). Tiap-tiap pemekel membawahi keliang (kepala dusun/kampung). Pemerintah kerajaan juga tidak sepi dari pergolakan-pergolakan antara lain congah Praya dan congah Sakra.Pergolakan terakhir membawa perubahan karena bertepatan dengan ekspedisi Pemerintahan Hindia Belanda.

4.2. Masa Belanda

Ekspedisi Belanda untuk menaklukkan Lombok pada tahun 1894 telah memberikan hasil kemenangan walaupun Belanda mengalami kerugian yang cukup berat, antara lain gugurnya Kolonel Van Ham. Di samping itu keberhasilan Belanda memperoleh kemenangan yang dipengaruhi oleh suasana pemberontakan suku sasak yang sedang terjadi. Dengan kemenangan Belanda berakhirlah kekuaaan raja-raja Bali di bumi Lombok.

Pada masa pemerintahan Belanda, Lombok merupakan bagian dari Residen Bali dengan pusa pemerintahan di Singaraja. Lombok dibagi menjadi tiga onder afdeeling, yaitu Lombok barat dengan ibu kota Mataram, Lombok Tengah dengan ibu kota Praya dan Lombok Timur dengan ibu kota Selong. Masing-masing onder afdeeling dimpimpin oleh seorang controleur. Tiap onder afdeeling terdiri dari kedistrikan-kedistrikan yang dipimpin oleh seorang Kepala Distrik. Tiap kedistrikan terdiri dari desa yang dipimpil oleh Kepala Desa. Desa terdiri dari Dasan. Dasan dipimpin oleh seorang keliang yang dibantu oleh Juru arah. Sakra dan Surabaya merupakan satu kedistrikan Sakra yang berkedudukan di Sakra. Sedangkan desa Paara masuk kedistrikan Selong.

4.3. Masa Jepang.

Dengan kekalahan Belanda atas Jepang, maka kekuasaan pemerintahan pada Pulau Lombok berpindah ke Jepang. Jepang memerintah di Pulau Lombok ± 3,5 tahun. Masa pemerintahan tersebut masih dalam suasana perang / dalam hukum perang.

Struktur pemerintahan pada masa Jepang hampir sama dengan pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.

Jabatan Controleur diganti dengan Bun Ken Kanrikang, jabatan distrik diganti dengan Gunco, dan Kepala Desa diganti menjadi Sunco.

Struktur pemerintahan desa tidak berbeda dengan keadaan sebelumnya.

21