Halaman:Permainan rakyat daerah Kalimantan Selatan.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Jika permainan diadakan secara perorangan, maka cara pelaksanaan tahapan ini adalah sebagai berikut :

Pemain I segera mengambil kedua undas yang ada di garis kacian (undas dia sendiri dan undas lawan bermain). Sedang pemain II segera berdiri di garis kacian menghadap ke garis pelempar sambil bersiap untuk menggendong pemain yang I.

Jika pemain II sudah siap untuk dinaiki, maka pemain I segera naik ke atas punggung pemain II. Ketika pemain I berada di atas punggung pemain II, ia harus melemparkan sebuah undas yang ada di tangannya ke arah mana pun, asalkan tidak ada penghalangnya, umpama parit, semak dan lainnya yang nantinya menyulitkan gendongan kearah tersebut.

Apabila pemain I sudah melemparkan undasnya yang pertama, ia harus menawarkan apakah pemain II akan melempar. Tawaran itu biasanya dengna ucapan "Mintakah". Kalau pemain II tidak ingin melempar karena ia ragu-ragu kalau tidak dapat mengenai, maka ia menyahut dengan ucapan " Kada - tidak ". Kalau pemain II menyatakan tidak melempar, maka lemparan undas yang kedua ini dilakukan oleh pemain I.

Pada waktu pelemparan undas yang ke dua ini pemain I harus dapat mengenai undas yang telah dilemparkannya terdahulu. Kalau tidak dapat mengenai, sekurang-kurangnya jarak jatuhnya undas itu dengan undas yang telah dilemparkan terdahulu itu tidak lebih dar sejengkal.

Untuk tidak mengganggu konsentrasi dalam lemparan yang ke dua itu, pemain II tidak boleh menggrak-gerakkan badannya. Jika jatuhya undas yang dilemparkan oleh pemainnya terdahulu, pemain I dikatakan mati, dan dia harus turun dari punggung pemain II. Kalau keadaannya demikian maka tahap gendongan ini sudah berakhir.

Permainan dapat diteruskan dengan memulai lagi dengan bakakacian di garis pelemparan sebagiamana yang telah dilaksanakan dalam awal permainan tadi.

Sebaliknya apabila pemain I dapat mengenai undas yang dilempatkannya pertama atau jarak jatuhnya tidak melebihi dari sejengkal, pemain II harus menggendong pemain I ke arah jatuhnya kedua undas itu.

Apabila gendongan sudah dilaksanakan dari tempat mulai melempat undas ke tempat jatuhnya ke dua undas itu, maka pemain I mengadakan lemparan undasnya pula sebagaimana yang telah dilakukan pada awal permainan tadi.

Sekarang pemain I menawarkan pula kepada pemain II, apakah ia ingin melempar undas. Kalau pemain II sekarang ingin melem

90