Halaman:Permainan rakyat daerah Kalimantan Selatan.pdf/162

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

nya.
 Kalau sudah ada kesepakatan, maka ditentukanlah cara permainan, apakah secara kelompok atau perorangan. Andaikata pesertanya ganjil diadakanlah permainan secara perorangan. Tetapi apabila pesertanya genap diadakanlah secara berkelompok. Jika permainan ini diadakan secara kelompok, maka diadakan pulalah pemaduan pasangan. Yang besar berpadan dengan yang besar, kecil berpadan dengan yang kecill. Hal ini untuk menjadi keseimbangan dalam permainan, terutama tahap tahap ambungan.

 Persiapan selanjutnya ialah penentuan batas lapangan permainan yang biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama. Dan untuk penentuan pemain atau kelompok mana yang lebih dahulu pasang, biasanya diadakan umipah atau pinsut.
 Kalau permainan itu diadakan secara perorangan maka terlebih dahulu diadakan umpipah. Jika peserta umipah itu tinggal dua orang, baru diadakan pinsut.
 Tetapi kalau permainan itu diadakan secara kelompok, untuk penentuan kelompok mana yang lebih dahulu pasang, cukup dengan mengadakan pinsut oleh masing-masing wakil dari kelompoknya.
 Yang kalah pinsut dikatakan sebagai yang pasang (yang memulai permainan sebagai pengajar), dan yang menang sebagai peserta / kelompok yang naik (yang memulai perminan ini sebagai orang yang dikerjar).

Aturan permainan

 Dalam melaksanakan permainan Busutan ini ada aturan permainan yaitu:

  1. Dalam memulai pengejaran, yang pasang tidak boleh langsung mengejar peserta yang naik, sebelum ada aba-aba atau ucapan kata "sut" dari salah seorang pemain yang naik.
  2. Pemain yang larinya lewat batas, dianggap senagai pemain yang telah tertangkap. Kalai permainan itu diadakan secara perorangan dia akan menjadi pemain yang pasang dalam permainan selanjutnya. Apabila secara kelompok, maka dalam permainan selanjutnya kelompoknya akan menjadi kelompok yan pasang.
  3. Bagi pemain yang naik (yang dikejar) boleh meminata "cung" (meminta istirahat) apabila terjadi sesuatu yang sangat perlu sekali untuk istirahat, umpama karena putus tali celana, telinga kemasukan air dan sebagainya. Pemain yyang pasang pun tidak boleh mengejarnya selama yang bersangkutan membetulkan / membenahi dirinya. Sebaliknya jika "cung" (minta istirahat) iu di kemukakan wak

180