Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Pasal 7
|
Pengembangan nilai budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a meliputi:
- inventarisasi budaya;
- pelestarian adat budaya;
- aktualisasi budaya;
- penyusunan kebijakan budaya;
- fasilitasi pengembangan nilai budaya;
- pemantauan dan evaluasi pengembangan nilai budaya; dan
- penghargaan budaya.
|
Pasal 8
|
Pengelolaan kekayaan budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b meliputi:
- revitalisasi fisik budaya;
- fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya;
- sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya daerah
- pemanfaatan dan promosi kekayaan budaya;
- pemantauan dan evaluasi pengelolaan kekayaan budaya; dan
- pembentukan rekayasa budaya.
|
Pasal 9
|
Pengelolaan keragaman budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c meliputi:
- penyusunan sistem informasi budaya Daerah;
- penyelenggaraan dialog budaya;
- penyelenggaraan festival keragaman budaya;
- fasilitasi kegiatan keragaman budaya;dan
- revitalisasi, reaktualisasi dan promosi ragam budaya.
|
Pasal 10
|
- Pengembangan kerjasama kekayaan budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d meliputi:
- fasilitasi kemitraan kerjasama kekayaan budaya; dan
- pembentukan kanal budaya antar provinsi.
- Fasilitasi kemitraan kerjasama kekayaan budaya bertujuan mengembangkan kekayaan budaya diberikan
kepada:
- individu;
- kelompok masyarakat;
- pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah;dan
- perusahaan.
|
BAB IV
PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA
Pasal 11
|
- Pemerintah Daerah wajib melaksanakan pengelolaan cagar budaya.
|