Halaman:Perang Bratajoeda.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

34

Kamoe dapat perkenankoe, roeboehkenlah akoe!”

Joedistira, „menjaoet:” Tapi bilanglah pada kita orang, tjara bagimanatah kaoe dapet dikalahken, maski poen oleh dewa-dewa. Tapi kaloe akoe boewang sendjatakoe, segala bisa kalahken akoe. Ada orang-orang sama siapa akoe tida maoe bertempoer. Marika itoe jalah orang jang lempar sendjatanja, orang jang soeda roeboeh, orang jang soeda menaloek, orang prempoean; dengen marika itoe samoea akoe tida berkelai.

„Diantara kamoe ada terdapet satoe prempogan jang gaga, jaitoe Sikkandin (Dewi Srikandi,) sama dia akoe tidamaoe berperang. Soeroe Ardjoena adjak Srikandi dan madjoeken istrinja itoe djalan di moekanja dan dengen tjara begitoe marika boleh mendeketi akoe. Dengen tida melawan akoe nanti kasi dirikoe dibinasaken olehnja. Sasoedanja akoe mati, pastilah kamenangan ada di fihaknja kaoem Pandawa.”

Selagi kaoem Pandawa berdjalan poelang ka tempatnja, Ardjoena berkata pada Kresna