12
djoega dosa itoe? Bagi saja ada lebi baek dengen tida melawan dan tida bersendjata kasi diri saja dibinasaken oleh poetra-poetranja Destarata. Saja merasa lebi seneng dengen pegang batok makan sekali sehari dari pada dapetken keradjaän dengen misti membinasaken sanak-soedara dan sobat-sobat”.
Sambil oetjapken ini perkataän Ardjoena boeang boesoer dan anak-panahnja, dan roeboehken diri di kretanja dengen mengembeng aer mata.
Kresna menggoembiraken dengen kata: „Bagimanatah pada saat ini hatimoe djadi ilang pengharepan, jang sedikit poen tida lajik bagi kaoe, saorang radja jang gaga perkasa? Djanganlah kaoe djadi begitoe lembek seperti prempoean, o Ardjoena! Boeanglah itoe kalemahan hati!”
„Boekankah saja tida boleh berperang”, djawab Ardjoena, „sama Bisma jang begitoe baek dan moelia, saja poenja wali, dan sama bekas goeroe saja, Drona ? Saja merasa kasihan sama saja poenja moesoeh-moesoeh.