Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 9 —

Samoewa, apa sadja soeda ditjoba, tida satoe hal ada diloepa boeat toeloeng membikin semboe pada poetra makota. Tapi tida jang membri hasil baek, dan sekarang . . . . . sekarang . . . . . Betoel sabagi adjalnja soeda berada dekat sekali!

Itoe boengah jang telah dirawati dengen begitoe banjak rasa sajang, sekarang ada bersedia boeat lajoe dan mendjadi kering. Roepanja, adalah sabagi aer mata djoega tida bisa toeloeng, membikin seger kombali. Maski poen benar toewan-toewan doktor belon maoe tarik perkatahannja jang minta orang taro harepan, tapi tidalah membikin permeisoeri kita mendengeri dengen pertjaja, kerna ia liat dan rasaken sendiri, impiannja jang begitoe bagoes, aken berlaloe sadja seperti asep dalem gelap goelita.

„O, Alah, Alah!” berseroe ia dengen tersedoe-sedoe, „kasoesahan ini adalah terlaloe berat! Kasiani akoe, ampoeni padanja!”

Kapalanja dirasaken seperti terbanting-banting, tempilingannja kiri kanan sabagi terdjepit. Tida, ia tida bisa senangken diri, djoega ia merasa tida enak sekali, berdiam di itoe kamar, salagi di sana, di laen tempat . . . . .