Halaman:PDIKM 694-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1929.pdf/7

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

A.G- G.

29

kong dan membimbing bangsa dan tanah air. Sekalipoen keinginan jang besar harganja itoe tinggal keinginan sadja baroe pada waktoe itoe, tetapi perasaan haloes telah tiba poela ketelinga kita membisikkan, bahwa auak-anak di. S.W.K. ini ta.` poeia ter- tjetjer dari pada ketjepatan tangan jang dibawanja lahir kedoenia. Sesoedahnja engkoe Sjafe`i membentangkan pidatonja jang amat he- sar harganja dicongres jang baroe laloe ini di Fort de Kock, hertambah penoehlah kejakinan kita, bahwa perasaan haloes jang selaloe mengilir di- seloeroeh toeboeh anak-anak itoe akan dapat menghéla dan mentjapai tji- ta-tjita jang mengandoeng kesempoernaan hidoep. Bagaimana perasaan jang terpakoe dihati kaoem iboe bapa mende- ngar anaknja telah moelai bangoen dari pada keberatan kaki tangannja, tentoe kita akan sama-sama mema`loemi. Menilik tjepat dan tangkasnja perdjalanan handenarbeid, sekalipoen sadja berangsoer-angsoer selangkah- seangkah, saja sangat berbesar hati poeia, sambil menadahkan tangan a- rah kelangit memohonkan do`a kehaderat Toehan jang esa, soepaja bangsa dan tanah airkoe dengan selekas-lekasnja madjoe dalam keradjinan tangan perdagangan, tani d.l.l. Mengingat gembiranja moerid-moerid mengerdjakan bandenarbeid, pada sangka saja, tentoe péhak atas akan mengadakan poela disekolah perkakas-perkakas jang bergoena oentoek memboeat handenarbeid itoe. Selain dari pada jang terseboet diatas, meskipoen telah ,beroelang- oelang teman sedjawatkoe mengoeraikan disoerat-soerat chabar, saja mem- beranikan diri djoega sedikit, sebagai oelangan, moedah-moedahan kelak berangsoer-angsoer djoega kita melengoelangi djedjek lama, seperti pepatah orang toea-toea kita: „Sesat dioedjoeng djalan, kembali kepangkal djalan." Abad-abad jang telah lalue, ialah adad zaman koeno, abad jang mem- bawa riwajat-riwayat pada zaman madjoe pada dewasa ini. Tetapi abad itoelah poela abad jang mengandoeng arti dalam ecomomienja, karena me- nilik boenjinja tjeritera nénék kita jang telah berkoepiahkan ramboet poe- tih sebagai tambo dan soerat wasiat, menjatakan benar kepada perasaan haloes kita, betapa madjoenja abad koeno itoe dalam perdjoangan hidoep, Tiongkok dan negeri-negeri sekelilingnja, dapat ditempoeh dan ditjapai oleh bangsa Hindia pada waktoe itoe marnbawa hasil keradjinan dibawa dengan perahoe atas keberanian bangsa Hindia sendiri. Sekalipoen keadaan laoet- an sana, djaoeh dari pada kema`moeran, tetapi oléh karena kemaosan ha- ti jang tetap itoe tidak memperdoelikan alang-alangan dan babaja jang mengantjam, teroes sadja madjoe kemoeka rnembawa kehasilan keradjinan bangsa dan tanah air sendiri. Sekarang sebagai djadi perbandingan hagi kita, pandanglah kehasilan keradjinan bangsa Indonesir pada waktoe ini, tidak lagi dibawa atau dikirhn dengan perahoe atau kapal bangsa sen-. diri keternpat jang dekat atau iang djaooh-diaoeh, malah diserahkan sadja