Halaman:PDIKM 692 Aboean Goeroe-Goeroe (A.G.G.) Bulanan Th. VIII No. 1–5.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

A.G.G. ingati selaloe oleh goeroe-goeroe, sebab kebanjakan dalam memperkatakan sesueatoe pengadjaran, goeroe laloe bertjeritera berhanjoet-hanjoetan kepa. -da perkara jang tidak berhoeboengan benar lagi dengan pokok keterangan nja, waktoepoen mendjadi terboeang dengan tersia-sia. C. Goeroe mengetahoei sjarat jang 'am dan 'ilmoe mengadjar anak1 (opvoedkunde dan methodiek), hoebaja-hoebaja djanganlah ia loepa sjarat jang boenjinja : Tiap-tiap peri (hal sesoeatoenja) haroes didahoeloekan na. manja, djadi perloe dahoeloe diterangkan arti segala „kata" jang dipergoa nakan sementara memberikan pengadjaran itoe. 3. Atjap kali perloe diterangkan banjak perkara sebeloem dapat me• moelai pengadjaran dengan sengadja, tetapi ingatlah toedjoean satoe-satoe 'waktoe. Keterangan itoe dinjatakan dengan perkataan, atau dengan teladan, ataupoen dengan perboeatan. Segala keterangan itoe dinamai peladjaran pemboeka (vooroefening). Djadi pengadjaran jang dengan sengadja didahoeloei oleh beberapa beberapa peladjaran pemboeka. 4. Perloe goeroe inemilih peladjaran pemboeka itoe dengan saksamanja serta ditentoekannja pada ketika manakah peladjaran itoe haroes diberikan dan dalam pangkat mana diperkatakan : Peringatan : Atjap kali tjara menoeliskan ketika peladjaran pemboeka lain dari pada tjara menoelis sementara pengadjaran jang dengan sengadja oemp : „ilmoe hitoengan". 5. Lagi poela ditentoekan pada ketika manakah goeroe moelai pengadjaran jang dengan sengadja itoe. 6. Dalam „leergang" itoe djoega haroes terseboet a. Pengadjaran itoe diberi klassikaal atau hoofdelijk [ pada tiap2 moerid J. Teroetamalah klassikaal, boekan ?. b. Bilamana goeroe mengadjarkan apa-apa, bilamana moerid sendiri mengadjarkan itoe. c. Perkakas mana jang dipergoenakan d. Pengadjaran itoe diberi moela dengan benda, laloe dengan tiada benda, itoe, kemoediaa dipapan toelis dan dibatoe toelis jaitoe moela-moela dengan perkataan [mondeling) kemoedian dengan toelisan (schriftelijk).— Agr. S. d. R. Pekandjoemaat.

SEKOLAH GOUVT. BERKELAS V DIDJADIKAN BERIZELAS III

sesoedahja saja membatja A.G.G no. 12 moeka 188 tahoen 1927 ini, jang diwartakan oleh redacteurnja, bahwa orgaan tidak diba•

A.G.G.

37

tja oleh pihak Onderwijs sadja, dan telah dibatja djoega oleh pihak atas dan pengarang<su2t jang piawai, terbitlah pikiran saja hendak membentangkan jang terasa dihati saja, selama ini sebagai doeri dalam daging, soepaja djangan terasa-rasa djoega. Toelisan ini saja oempamakan sebagai do`a jang akan pelepaskan tjita2 segala jang menjoekai dan segala jang ada menanggoeng sebagai jang terdjadi itoe. Boekannja saja ini menjesali hal jang terdjadi, sekali-kali tidak hanjalah hoebaja2 akan mendjadi portimbangan oleh pihak jang berwadjib. Dan tidak poelalah saja ini menjalahi akan perboeatan2 itoe, karena saja tahoe djoega bahwa „itoe" telah dipikirkan oleh jang ahli2 pikiran dengan sedalam-dalamnja dan selandjoetnja. Hanja]ah saja ini akan mewartakan, menoeroet pemandangan dan pendengaran saja, jang soedah djoega saja lihat ditempat itoe. Pada boelan Februari `21 saja menerima soerat kepindahan dari sekolah Gouvt. klas II Manindjau, kesekolah Gouvt. kl. II Kota Ketjil (Manindjau). Saja dapati disitoe 4 orang goeroe bantoe dengan saja, .dan seorang goeroe kepalanja. Pada tahoen `22 telah datang atoeran, sekolah itoe akan didjadikan tiga kelasnja. Goeroe kepala disekolah itoe rnengirim soerat pada kepala2 negeri, mengatakan lepas poeasa ini tiada akan menerima moerid2 oentoek kelas I, sebab sekolah itoe akan didjadikan penjamboeng sekolah2 negeri. Sesoedah kepala negeri itoe memberi tahoekan hal itoe dimesdjid bagi isi kampoengnja, amat banjaklah pertanjaan merèkaitoe, dengan perkataan, „apa sebabnja". Soenggoehpoon kopala negeri menerangkan dengan pandjang lèbar akan hal itoe terdengar djoega perkataan diantara merèkaitoe, „dari adjoeng toeroen kesampan" Dalam doea tiga hari itoe, hampir2 hari sekolah itoe sadja jang diperkatakan mèrkaitoe. Boekan kepala negeri sadja jang menerangkan hal itoe, goeroe2 jang ada pada masa itoepoen menerangkan djoega seterang terangnja. Tetapi melihat wir'ah moeka mèrkaitoe ,-,menerima keterangan itoe, sebagai „benar ada, pertjaja tidak" Pada tahoen `24 telah koerang poela seorang lagi goeroenja, sehingga sampai sokarang hanjalah 3 orang djoega goeroe disekolah itoe. Menoeroet pemandangan pembatja bagaimanalah sekolah Kota Ketjil itoe semendjak berkelas III ? Biasanja semasa sekolah itoe V kelasnja, tiada koerang moeridnja dari 200 orang pada permoelaan sekolah, sesoedah vecantie poeasa. Dan akan menerima moerid itoe dilotrijkan, banjak djoega jang ditolak poelang. Kalau sekiranja moeridnja tetap poela "2/4X 200 orang = 120 orang samalah halnja dongan berkelas V djoega. Tetapi semendjak berkelas III, ketjoeali waktoe ada moerid lama, beloem pernah berangka 3, hanja-