Halaman:PDIKM 692-05 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Mei 1928.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

106 A.G.G.


tanja pembeli rokok. Saja soeka sekali, selaloe mengantarkan soerat kepada nona itoe; kalau dalam seboelan sepoeloeh kali, soedah bertambah gadji saja sopoeloeh roepiah, toean."

›Sahoetkoe: „Itoe memang ada rezekimoe, barangkali kemarin itoe, ada hari lahir nona itoe, sebab itoe ia beriang hati memberi engkau wang seroepiah."

Kata Adam poela: ,,Entahlah toean, tetapi kata nona itoe lagi, bahwa saja haroeslah menjampaikan dengan segera, kalau ada soerat2 boeat dia."

Hal berkirim-kiriman soerat itoe, tiadalah dapat akoe toeliskan dalam tjeritera ini, karena semoea soerat-soerat itoe, berbalas-balasan sadja, memperhoeboengkan rasa hati kami masing-masing.

Soerat-soerat itoe semoeanja sopan, boleh diperlihatkan kepada siapapoen, sebab isi soerat nona -L. Nio, selamanja mempertahankan tjara hormat kebatinan perempoean, demikian djoega dia menerima balasan dari pada Dj., soerat jang sehormat-hormatnja mempertahankan bagaimana kebatinan seorang laki-laki jang boediman ...........

Allah jang malia koeasa soedah mentakdirkan atas dirikoe akan meloepakan negeri Padang jang permai itoe, loepa bersama-sama anak isteri dan mertoea jang sangat koehormati dahoeloenja. Hampir 3 boelan akoe di Moeara Aman, beloem pernah akoe berkirim soerat mentjeriterakan halkoe dinegeri ini, selainnja dari sehelai briefkaart, menjatakan akoe telah selamat sampai.

Boekannja orang di Padang sadja merasa heran akan perboeatankoe ini, tetapi akoe sendiri soedah mengakoe, bahwa perboeatankoe itoe sekalikali ta'patoet. Tiada sadja akoe ini telah memoengkiri perdjanjiankoe kepada isterikoe, tetapi akoe sebagai telah menjia-njiakan kasih sajang isterikoe jang telah melepas akoe di Teloek Bajoer dengan air matanja jang berlinang-linang itoe; kalau koerenoengkan, masih njata dalam pandangan akoe, deraian air mata isterikoe itoe, djatoeh satoe djatoeh doea, sebagai manik poetoes pengarang. Sekarang air mata isterikoe itoe, koebalas dengan hal-hal jang sekali-kali tidak diharapkannja.

Sedih hatikoe mengingatkan hal itoe, koesesali dirikoe sebagai seorang jang tidak memikirkan kemanoesiaan isterikoe ............... ah, akoe tidak akan berboeat demikian teroes meneroes, akoe manoesia jang berperasaan, akoe akan setia kepada isterikoe, akoe tidak akan meloepakan dia, akoe tjinta kepadakau isterikoe, kita soedah merasai azab sengsara bersama-sama ......... biarlah malam ini akoe menoelis soerat kesana, tetapi akoe terpaksa berdoesta sedikit, soepaja djangan roesak hatinja akoe katakan akoe sakit, takoet memberi chabar ke Padang, soepaja hatinja djangan tjemas, baroe sekaranglah soedah berangsoer baik, lain dari pada itoe akan koesertakan wang f 25.— oentoek isterikoe, sebab hari raja soedah hampir poela.

Setelah hari malam, koetoelislah soerat itoe dan koeisikan sekali sehelai wang kertas f 25. —; besoknja soerat jang terisi wang itoe, koemasoekkan kepost seperti soerat-soerat aangeteekend jang lain, karena kapal dari Betawi jang hendak ke Padang, doea hari lagi datang di Benkoelen.

(Ada samboengan).