Halaman:PDIKM 691-11 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe November 1927.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

FEUILLETON

KARENA HOEDJAN

Soeatoe tjeritera jang sesoenggoehnja. Oleh redactie A.G.G.

VIII

Waktoe nona itoe berkata: „ja", lenjaplah rasanja semangatkoe, tentoelah pada sa'at ini sahadja; akoe dapat melihat wadjah moekanja itoe.

Karena waktoe itoe masih hoedjan, penompang-penompang tidak lekas-lekas toeroen. Nona itoe segera mendapatkan akoe jang berdiri dibelakang auto itoe, katanja: "Toean akan teroes ke Moeara Aman saja sehingga ini sadja tetapi doea 'hari dibelakang, saja akan datang ke Moeara Aman, menghantarkan badjoe hoejan toean ini serta balasannja. Nanti toean akan mendapat Djanganlah toean tjemas akan hilang badjoe hoedjan toean itoe.

Sambil berkata demikian, diroeroetnja sebentoek tjintjin intan djarinja, diberikannja kepadakoe.

Dengan ta' dapat lagi menolak pemberiannja itoe, koesamboetlah sambil berkata: „Ja nona. tidaklah tjemas hatikoe akan kehilangan badjoe hoedjan itoe, tetapi tjemas hatikoe tidak akan bertemoe lagi dengan toean'!.

Hendak koesorongkan tangankoe mendjabat tangannja jang seperti landak itoe, tetapi malang ......... tiba-tiba tangannja ditariknja kembali, sambil berkata: "Saja tidak akan memberikan tangan saja pada toean, sebeloem kasih toean itoe; dapat saja balas dengan sepenoeh-penoehnja. Sekarang selamat djalan toean dahoeloe."

Sekalipoen pada waktoe itoe, hatikoe rasa tertjaboet sebagai disembar petoes dan halilintar, tetapi dapatlah djoega akoe membalas perkataannja serta menjeboetkan : Selamat tinggal dan lekas-kita bertemoe lagi".

Dengan badjoe hoedjankoe jang masih dipakainja itoe, didjinjingnja seboeah koffer koelit ketjil, menoedjoe seboeah djoli-djoli tambangan jang ada berdiri kira-kira 10 M. djaoehnja dari tempat auto itoe berhenti. Akoe poen memandang nona itoe dari belakangnja dengan piloe dan sedih hati; Badjoe kebaja pendeknja goentingan Bandoeng jang akoe lihat pada toeboehnja, waktoe kami masih sama-sama dalam auto, soedah diselimoeti oleh badjoe hoedjankoe; hanjalah dapat akoe lihat toemitnja poetih koening, sebagai teloer boeroeng itoe. Lenjap pikirankoe melihat keadaannja waktoe itoe.

Setelah ia masoek kedalam djoli-djoli dan tiada kelihatan lagi olehkoe, akoe masih djoega termenoeng, menghadap djalan raja itoe, seolah-olah penglihatan indah itoe, masih ada diroeang matakoe. Pikirankoe melajang kian kemari, terkadang-kadang merasa maloe, sebab soedah menerima tjintjin nona itoe, karena tidak sepadan dengan harga badjoe hoedjankoe; tentoelah ia memikirkan akoe ini, seorang jang soeka mengena, tetapi ta' soeka terkena.

[Ada samboengan].