Halaman:PDIKM 691-04 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe April 1927.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

24

A.G.G.


Waktoe saja baroe datang kemari, saja mendapat chabar, bahwa goeroe goeroe disini telah memboeat soeatoe vereeniging jang bernama Aboean Goeroe-Goeroe, jang soedah mendapat rechtpersoon. Mendengar itoe saja sangat berbesar hati, karena njatalah pada saja bahwa goeroe-goeroe disini ada semoepakat.

Sekarang saja akan membitjarakan hal Onderwijs.

Onderwijs itoe boléhlah saja misalkan seboeah roemah jang amat baik dan koekoeh, tempat segala orang akan menjempoernakan hidoepnja.

Roemah itoe telah disiapkan orang dari Betawi dengan setjoekoepnja, soedah itoe baroelah dikirimkan orahg ketanah kita ini. Orang Betawi tentoelah tidak mengetahoei apakah jang akan djadi alasan roemah itoe disini, hanjalah jang mengetahoeinja orang disini djoega.

Djadi djikalau roemah itoe didirikan tidak pada tempat jang baik, tentoelah roemah itoe akan roentoeh dan roesak, kata 'adat: „Tiap sesoeatoe hendaklah diletakkan pada tempatnja".

Oleh sebab itoe saja harap hendaklah engkoe memikirkan dengan dalam-dalamnja, apakah jang baik oentoek alasan roemah itoe, soepaja dia berdiri dengan koekoeh dan élok.

Pada pikiran saja jang akan mendjadi alasan itoe adalah 3 perkara: 'adat, bahasa, dan agama orang ditempat itoe; kalau ketiga matjamnja ini ada dalam sekolah, bolehlah diharap akan baik djalannja onderwijs itoe.

I. Sekarang saja hendak membitjarakan sedikit hal 'adat itoe. Saja telah mendengar-dengar djoega dari orang-orang toea di Menangkabau ini, bahwa orang Menangkabau sangat koeat memegang 'adatnja jang dikarang oleh kedua ninik, Datoek Ketemenggoengan dan Datoek Perpatih nan Sebatang. Oendang-oendang jang dikarang oleh kedoea ninik itoe amat élok peratoeran jang mentjari keselamatan dan keamanan dalam negeri. Tidak oebahnja kedoea ninik itoe dengan Meester-Meester jang toea dan paham sekali perkara oendang- oandang di Éropah; pada hal kedoea orang toea itoe tidak bersekolah.

Dalam oendang - oendang Menangkabau itoe, tjoekoeplah banjaknja segala peraturan jang akan kita pakai dan akan kita toeroet, sedjak dari dahoeloe sampai diwaktoe jang akan datang; tetapi sangatlah heran saja apakah sebabnja peratoeran jang seélok itoe masih diabaikan sadja atau sama sekali tidak diketahoei oleh orang moeda-moeda sekarang? Alangkah besar sesalnja arwah kedoea ninik jang soedah berpoelang itoe, memandang anak tjoetjoenja jang tidak menoeroet oendang-oendang jang telah diperboeatnja itoe. Tidakkah poela kita akan menaroeh sedih hati, sebab kita loepa menoeroet peratoeran jang seélok itoe; lihatlah apa jang terdjadi sekarang.

II. Bahasa Menangkabau.

Dengan mendengarkan toetoer bahasa seseorang, dapatlah kita me-