Lompat ke isi

Halaman:Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

menguraikan teori-teori itu bagi kaum ,,tertindas dan sengsara jang melarat-fikiran" itu dengan pahlawan-pahlawannja, sehingga mengerti dengan terang-benderang. Dengan gampang sahadja, sebagai suatu soal jang ,,sudah-mustinja-begitu", mereka lalu mengerti teorinja atas meerwaarde, lalu mengerti, bahwa simadjikan itu lekas mendjadi kaja oleh karena ia tidak memberikan semua hasil-pekerdjaan padanja: mereka lalu sahadja mengerti, bahwa keadaan dan susunan ekonomilah jang menetapkan keadaan manusia tentang budi. akal, agama, dan lain-lainnja. bahwa manusia itu : Cr ist was er ist: mereka lantas sahadja mengerti, bahwa kapitalisme itu achirnja pastilah binasa. pastilah lenjap diganti oleh susunan pergaulan-hidup jang lebih adil, bahwa kaum ,,bursuasi" itu ,,teristimewa mengadakan tukang-tukang penggali liang kuburnja".

Begitulah teori-teori jang dalam dan berat itu masuk. tulang-sungsumnja kaum buruh di Eropah, masuk pula tulang-sungsumnja kaum buruh di Amerika. Dan,,tidakkah sebagai suatu hal jang adjaib, bahwa kepertjajaan ini telah masuk dalam berdjuta-djuta hati dan tiada suatu kekuasaan djuapun dimuka bumi ini jang dapat mentjabut lagi dari padanja". Sebagai tebaran benih jang ditiup angin kemana-mana tempat, dan tumbuh pula dimana-mana ia djatuh, maka benih Marxisme ini berakar dan bersulur; dimana-mana pula, maka ,,kaum bursuasi" sama menjiapkan diri dan berusaha. membasmi tumbuh-tumbuhan ,,bahaja proletar" jang makin lama makin subur itu. Benih jang ditebar-tebarkan di Eropah itu, sebagian telah diterbangkan oleh tofan-zaman kearah chatulistiwa, terus ke Timur, hingga djatuh dan tumbuh diantara bukit-bukit dan gunung-gunung jang tersebar disegenap kepulauan ,,sabuk zamrud" jang bernama Indonesia. Dengungnja njanjian ..Internasionale", jang dari sehari-kesehari menggetarkan udara Barat, sampai-kuatlah haibatnja bergaung dan berkumandang diudara Timur...

Pergerakan Marxistis di Indonesia ini, ingkarlah sifatnja kepada pergerakan jang berhaluan Nasionalistis, ingkarlah kepada pergerakan jang berazas ke-Islam-an. Malah beberapa tahun jang lalu, keingkaran ini sudah mendjadi suatu pertengkaran perselisihan faham dan

pertengkaran sikap, mendjadi suatu pertengkaran sau

24