Halaman:Mimbar Indonesia Vol 31-32.pdf/7

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Ada masalah saat menguji baca halaman ini

pula mungkin, oleh karena Radja Fir'aun dengan tentaranja sudah dekat dibelakang mereka. Akan tetapi Tuhan Jang Maha Kuasa tidak mengizinkan lagi kepada Radja Fir'aun berbuat sekehendaknja!

DENGAN KEJAKINAN, bahwa Allah S.W.T. melindungi mereka jang pertjaja dan jakin kepadaNja, Nabi Musa bermohon kehadlirat Ilahi untuk menundjukkan djalan jang membawa mereka kepada kemerdekaannja. Pada waktu itu djuga timbullah kabut dibelakang kaum Jahudi antara mereka dengan tentara Radja Fir'aun, sehingga kaum Jahudi jang banjak itu tidak kelihatan lagi. Didepan mereka terbukalah djalan dalam Laut Merah itu; oleh karena takdir Tuhan, seolah-olah laut itu dibelah dua, sehingga kiri-kanan dari djalan itu merupakan dinding air jang tinggi. Setelah selamat sampai keseberang, maka kabut jang melindungi kaum Jahudi itu, lenjaplah. Demi dilihat oleh Radja Fir'aun dan tentaranja, Jahudi jang banjak itu telah sampai keseberang Laut Merah, maka dengan segera mereka mengedjar Jahudi-Jahudi itu dengan mengikuti djedjak mereka didjalan laut itu. Setelah semuanja sampai ditengah-tengah laut itu, maka air laut jang tadinja terpisah oleh dja lan, bertaut kembali, sehingga tenggelamlah Radja jang lalim lagi takbur itu dengan tentaranja semua.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! La ilaha illallahu Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahilhamd!

Puasa Ramadan telah selesai, sesudah ummat Islam berpuasa 30 hari lamanja. Semua ummat Islam bergembira, akan tetapi mereka jang berdjuang atau dalam keadaan perdjuangan, masih terus menerus teri kat oleh pahit getirnja keadaan jang memaksa mereka bersiap sedia setiap waktu. Innallaha ma'assabirin! Orang jang sabar dikasihani Allah.

Dengan lenjapnja bulan Ramadhan ummat Islam menghadapi Lebaran, Bakdo (bah. Djawa) atau Hari Raja 'Idul Fitri. Kesempatan untuk mendjalankan kewadjiban untuk memberi zakat-fitrah kepada fakir dan miskin, telah tiba pula.

Dengan adanja kewadjiban memberi zakat dan fitrah itu agama Islam memeliharakan ummatnja jang miskin, supaja djuga mereka dapat bergirang hati hendaknja pada hari Lebaran itu. Dengan ini agama Islam mendjaga adanja pertentangan jang tadjam pada hari jang dimuliakan itu.

LEBARAN boleh diartikan sebagai hari pembaharuan. Menurut lahirnja, kelihatan pada hari itu, orang-orang, lebih-lebih anak-anak, memakai pakaian baru, jakni, djika keadaan mengizinkan. Keadaan lahir ini sebenarnja adalah lambang dari pembaharuan rohani manusia. Kemungkinan, bahwa ummat Islam mendapat pembaharuan rohani pada hari Lebaran itu, adalah besar sekali, djika ummat itu mengerdjakan puasanja dengan sungguh dan penuh keinsjafan. Bukankah puasa jang sebulan lamanja itu dapat dianggap sebagai latihan rohani setjara besar-besaran? Menahan nafsu, ketika ada kesempatan untuk berbuat segala-galanja jang membukakan nafsu itu, membuka djalan amal terhadap masjarakat jang miskin, oleh karena merasai sendiri berapa laparnja perut, djika tidak makan satu hari lamanja, apa lagi 3 atau 4 hari, melatih berchidmat kepada Tuhan, oleh karena puasa itu dikerdjakan karena Allah semata -mata, keichlasan, kesabaran, ketekunan, semuanja itu mendapat latihan jang intensif, sebulan lamanja. Apakah dengan latihan jang sebulan itu tidak mungkin manusia mendapat pembaharuan dalam rohaninja, pembaharuan terhadap dirinja dan masjarakat umumnja? Pasti akan didapati pembaharuan rohani itu, asal sadja ummat Islam itu telah mengerdjakan puasanja dengan sjarat-sjarat jang tersebut diatas.

Untuk membersihkan pula diri dari segala dosa jang ditimbulkan oleh perkataan dan perbuatan jang melukai atau mengetjilkan hati orang lain, ada 'adat pada jang beragama Islam untuk meminta ampun kepada ibu dan bapa, meminta ma'af lahir dan batin kepada sanak saudara, sahabat handai dan tolan dan keluarga sekalian pada hari Lebaran itu. Dengan ampun dan ma'af jang didapati itu, orang Islam merasa lega dan puas pada Hari Raja.

Atas dasar itulah dimulai penghidupan jang baru.

Apakah Tuhan Jang Maha Kuasa akan memperlihatkan pula kekuasa anNja dalam negara-negara Islam jang sedang memperdjuangkan tjita-tjitanja dan mempertahankan hak, kebenaran dan keadilan dinegara masing -masing?

Kita bukan ahli nudjum, akan tetapi kita jakin, bahwa Tuhan selalu ada pada pihak jang benar!

Minal'aidin wal faizin!

MESDJID SONORA DI LAHORA.

Didirikan pada permulaan abad ke 17.

4