Halaman:Memutuskan pertalian.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

nya. Ia maklum bahwa perkataannya sudah terdorong, dan karena itu mamaknya amarah kepadanya. Sebab itu ia tidak berani lagi berkata, walaupun hatinya belum puas mendengar kete- rangan mamaknya itu. Akan diteruskannya juga percakapan itu takut ia kalau-kalau menjadikan yang tak baik kelak. Tapi dalam hatinya yakin, bahwa ia tidak kalah dalam percakapan dengan mamaknya itu. Sungguhpun demikian, apa hendak di- kata, ia terpaksa menghentikan perbincangan itu hingga itu saja. Oleh sebab itu hatinya dipersabarnya saja dan dengan te- nang guru Kasim berkata, katanya, "Jika demikian pada pikiran mamak, baiklah. Biarlah saya sendiri saja ke Pon- tianak. Besok pagi maksud saya hendak terus berangkat ke Padang. Mamak izinkanlah saya pulang dahulu akan mengumpulkan barang-barang yang akan dibawa besok pagi."

"Baiklah, besok pagi kita bertemu di setasiun. Saya tak dapat mengantarkan engkau ke Padang, sebab besok kebetulan ada rapat penghulu-penghulu."

"Rapat perkara apa, mamak?"

"Entahlah! Belum terang benar kepada saya. Tetapi rapat itu dikunjungi juga oleh tuanku Demang dan tuan Kemendur."

"Jika demikian penting juga rapat itu. Tak usah mamak antarkan saya ke Padang, karena membuang-buang uang per- cuma saja."

_ _ _ _ _ _ _

67