Lompat ke isi

Halaman:Memutuskan pertalian.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

agaknya akan terjadi atas badan diri adinda. Oleh karena itu, jika kakanda belas kasihan kepada adinda, rendah gunung tinggi harapan adinda, bulan puasa ini kakanda pulang jua menjemput kami dua beranak.

Baru-baru ini mamanda Sutan Caniago, menteri polisi, pulang verlof dari Paya Kumbuh. Arlinda adukan hal adinda kepada beliau dan bagaimana ibu menahan adinda hendak mengikut dengan kakanda tempoh hari. Entah karena ibu takut kepada mamanda itu, entah dengan suci hati beliau, maka adinda pun ibu izinkanlah pergi bersama kakanda.

Pulanglah kakanda, lekaslah pulang! Tak sanggup adinda menahan sedih melihat Syahrul selalu saja menyebut "ayah." Bahkan malam acap kali Syahrul bermimpi dan menangis memanggil ayahnya.

Waktu menulis surat ini, kami dua beranak adalah dalam kandungan sehat-sehat saja. Demikian pula kakanda di negeri orang, lebih berlipat ganda daripada itu hendaknya. Dan bersama surat ini, ada adinda kirim postpaket yang berisi rendang dan sambal peda. Harap kakanda terima dengan selamat kiriman adinda yang tak sempurna itu.

Peluk cium adinda,

Jamilah.


"Baiklah! Bulan puasa ini saya pulang," kata guru Kasim dalam hatinya, sambil meletakkan surat itu di atas meja. "Syukur Jamilah dapat izin dari ibunya. Jika tidak tentu kurang baik dan hatiku pun kurang senang membawanya. Siapa tahu, berjalan sejauh itu tidak seizin orang kampung, sia-sia benar dan boleh jadi ada bahayanya kelak. Malam ini juga aku mupakat dengan induk semang, tempat saya membayar makan ini. Kebetulan pula rumah di muka ini kosong. Biarlah kusuruh tahan rumah itu untukku. Besok atau lusa kubeli perkakas rumah mana yang perlu saja dahulu.

"Sabarlah adikku, sabarlah Jamilah! Tak usah engkau khawatir, kakanda mesti pulang, tak boleh tidak. Bukannya engkau seorang yang berperasaan demikian, aku pun lebih dari engkau. Tidak saja hatiku berat bercerai dengan dikau, akan tetapi sejak engkau terpisah dari padaku, sudah berkacau bilau semuanya, dan urusan

40