Halaman:Memutuskan pertalian.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

meminta, tak dapat kita makhluk ini mengalanginya."

"Perkataan Sutan itu benar ! Akan tetapi jika kita tahu, bahwa di negeri itu ada bahaya, bukankah lebih baik dihindarkan ?"

"'Tidak,, berbahaya memang tidak, ibu !" kata guru Kasim dengan sungguh-sungguh. "Percayalah ibu kepadaku, negeri itu tidak berbahaya sedikit jua. Jika di kota itu ada perkara kayau-mengayau, tentu tersebut dalam surat kabar. Agaknya lebih aman dari negeri kita ini. Di sini hampir setiap malam kejadian maling curi, siar bakar."

"Biarpun demikian, hujan batu di negeri kita, hujan emas di negeri orang, baik juga di negeri kita, bukan ?" jawab Tiaman dengan pendek, karena ia agak tersesak oleh menantunya.

"Saya heran, apa sebabnya Sutan agak keras pergi ke sana. Tidak senangkah Sutan di sini di lingkung sanak saudara, kaum pamili sekalian ?" kata Tiaman pula agak merajuk.

"Bukan begitu, itu !" ujar guru Kasim dengan tenang dan sabar, karena dilihatnya mentuanya kurang bersenang hati. "Sebenarnya memang saya suka di sini selama-lamanya jadi guru. Di sini kami senang, tak ada berkekurangan. Beras tak membeli dan makanan segala murah. Tak ada yang kami susahkan, hidup cukup setiap hari. Kami anak beranak pun selalu dalam sehat-sehat saja. Kendati pun sekali-kali ada juga kekurangan, ada tempat meminta, banyak sanak saudara akan menolong. Di negeri orang tentu segalanya tertumbuk pada badan sendiri, susah senang tanggungkan seorang. Akan tetapi orang makan gaji tak dapat berbuat sekehendak hati. Ke mana kata orang di atas harus diturut, dan kalau tidak mau boleh menjadikan yang tak baik. Boleh jadi juga diperhentikan, karena dipandang engkar, tidak menurut perintah."

"Bagi saya, Sutan jadi guru atau tidak, sama saja. Jika Sutan berhenti sekali pun, belumlah kita akan makan tanah. Hasil sawah ladang kita saja takkan habis kita makan dari tahun ke tahun. Belum lagi binatang ternak dan hasil parak. Oleh sebab itu pohonkanlah, supaya Sutan tetap di sini. Kalau tak dapat biarlah berhenti saja."

"Kurang baik, ibu ! Saya ke Pontianak itu tidak dipindahkan saja, melainkan naik pangkat. Hal itu menunjukkan, bahwa saya ada terpakai dalam pekerjaan. Jadi baik dibalas dengan baik. Sekarang angkatan itu saya tolak, tak suka dipindahkan. Bahkan kata ibu, kalau tak dapat, minta berhenti saja. Pada pendapat saya

24