II
Toean-toean tanah Indonesla jang sedikit berarti telah lama mendjadi gembala, koeli atau koeli tinta! Bangsa-bangsa Eropah, Tionghoa dan Arao mengoeasai sekahan perdagangan besar, menegah ataupoen ketjil! Bangsa Indonesia jang menengah atau jang ketjil telah lenjap dari poelau Djawa sedjak beberapa tahoen jang silam oleh pemasockan barang-barang paberik dari Eropah.
Soal pergoeroeán dengan sengadja dilengahkan oleh Belanda, kaoem intelekt djadi koerang, sebab itoe kendatipoen kaoem saudagar boemipoetera seperti India, maoe menjokong mereka mendirikan indoestri, toch tidak akan berhasil.
Sebab ketiadaan kaoem modal toean tanah boemipoetera itoe, maka setiap aksi parlementer dari partai nasional manapoen tidak bergoena.
Bagaimanakah bapak goela dan nenek minjak di negeri Belanda akan dapat memberikan hak „pemilihan oemoem". kepada bangsa Indonesia dengan lain arti mempertjajakan kekoeasaan politik kepada wakil-wakil tani dan boeroeh jang miskin? Djika sekiranja dibelakang kaoem intelektueel ada berdiri toean-toean tanah dan kaoem modal boemipoetera jang akan diwakili mereka keparlemen, tentoelah akan berlainan keadaan itoe. Dan tjakap angin tentang ,perobahan dalam pemerintahan di Indonesia" ada djoega artinja sedikit. Imperialisme Belanda berangsoer-angsoer dapat lambat-laoen menjerahkan pemerintahan itoe kepada bangsa Indonesia jang tjakap dan djoeđjoer. Melindoengi modal boemipoetra sebagiannja boekankah sama djoega artinja dengan melindoengi modal bangsa asing ? Didalam nisbah sekarang ini njatalah, bahwa tiap pemerintahan bangsa Indonesia haroeslah toendoek kepada kemaoean modal asing jang besar-besar. Dan pemerintahan seperti itoe tak akan diakoei sebagai dari Rakjat dan oleh Rakjat!
Dengan pendek Indonesia tak mempoenjai faktor2 ekonomi, sosial ataupoen intelektueel boeat melepaskan diri dari perboedakan ekonomi đan politiek didalam linkoengan imperialisme Belanda. Bersamaan dengan itoe kans oentoek mentjapai kemerdekaan dalam arti jang seloeas-loeasnja dengan djalan setengah tiga perempat, hingga toedjoeh perdelapan parlemen boeat lenjap selama2nja. Implan machloek seperti Notosoeroto jang mengangan-angankan „Nederlandia Raja" akan tetap djadi lamoensan orang jang fasik.
Indonesia dapat menaikkan ekonominja djika kekoeasaan politik ada đitangan rakjat. Dan Indonesia akan mendapat kekoeasaan politik tidak dengan djalan lain, melainkan dengan ,aksi politik jang revoloesioner, lagi teratoer, dan jang tidak maoe toendoek".
Dewan Rakjat kadang2 boleh dimasoeki! Tetapi boekan boeat mempergoenakannja sebagai sendjata jang sah oentoek memperoleh pemerintahan Nasional jang mempoenjai sepenoeh-penoeh tanggoeng djawab, dengan perantaraan Dewan Rakjat bekerdja bersama-sama dengan imperialis Belanda. Tetapi goena mengembangkan oesaha revoloesioner hingga kedalam kamar2 Dewan Rakjat. Dengan sepenoeh-penoeh tolongan boeroeh, tani dan pendoedoek kota tidak melaloei djalan Dewan Rakjat, tetapi via rapat nasional dengan perantaraan massa aksi jang teratoer, soedah tentoe kita mendapat kekoeasaan politik jang seloeas-loeasnja.
Kesimpoelan oentoek mentjapai Indonesia Merdeka ialah; „Siapa jang pertjaja, bahwa kemerdekaan bengsa dapat diperoleh dengan perantaraan aksi2 parlementer samalah dengan seorang digoenoeng Sahara jang mem-