— 52 —
djelas saja oeraikan didalam brosoer „Naar de Repoeblik Indonesia" dan „Semangat moeda” (jang masing2nja dikeloearkan boelan April 1925 dan Djanoeari 1926). Disini tidak akan dioeraikan lagi dan silahkanlah pembatja membatja boekoe2 ketjil terseboet. Tetapi oentoek memoedahkan saja lampirkan djoega program nasional itoe (tidak dengan keterangan) dibelakang boekoe ini.
3. Toegas dan organisasi Partai.
Partai itoe mendjalankan toedjoean dan pelopor (Avangarde) pergerakan disegala tingkatan revoloesi. Penglihatannja lebih djaoeh dan senantiasa berdjoeang dibarisan depan sekali dan karena itoe ia mendjadi „kepala dan djantoeng” massa jang revoloesioner.
Didalam „revoloesi boerdjoeasi” Perantjis (1789), Avangarde terdiri dari boerdjoeasi jang revoloesioner, kaoem boeroeh terpeladjar jg boerdjoeasi ).
Mereka jg. mengepalai dan pemikir revoloesi itoe, sedang kaoem boeroeh indoestri jg masih lemah dipergoenakannja sebagai „tenaga boedak" sebagai koeda-koeda. Kedjadian seperti ini, moengkin djoega terdjadi dinegeri djadjahan jg berdjoeasi boemi poeteranja koeat tapi tidak diberi kekoeasaan politik oleh sipendjadjah, sehingga mereka terpaksa mendjadi revoloesioner. Di Mesir dan India pengemoedi gerakan kemerdekaan sampai sekarang boleh dikatakan ditangan kaoem inttellektueel jg boerdjoeis.
Jang berdjoeang dinegeri-negeri kolonial itoe teroetama sekali kaoem boeroeh dan tani revoloesioner.
Di Indonesia berdjoeasi boemi poetera ta' dapat memimpin, moreel dan materieel.
Sosial dan ekonomi terlaloe lemah. Kaoem boeroeh mesti mendirikan tjita2 dan menjoesoen lasjkarnja sendiri. Djika kaoem boerdjoeis besar atau ketjil di Indonesia maoe memasoeki massa, mereka djangan be joeang dgn kapital nasional dan perlementarisme. Tapi mereka mesti berdiri diatas azas2 boeroeh, nasionalisasi dan pemerintahan boeroeh dan tani. Mereka mesti mendjadi kaoem boeroeh terpeladjar dan berdjoang dgn kaoem boeroeh oentoek tjita2 boeroeh dan dengan logika.
Djika kaoem terpeladjar boerdjoeis maoe diakoei oleh massa sebagai teman, mereka mestilah berboeat lebih dari pada kawan2nja segolongan jg ada di Mesir, India dan Tiongkok. Sebagai kelas tentoelah mereka ta' dapat berboeat begitoe.
Sebab di rintangi oleh ketoeroenan, didikan dan lingkoengan mereka sendiri.
Klas boeroeh di Indonesia tak boleh mengharapkan „sekalian boeroeh terpeladjar pada boerdjoeis kita, besok atau loesa akan menjatoekan diri kedalam massa jg. sedang berdjoeang itoe. Tetapi beberapa orang dari mereka (tidak sebagai klas)” boleh djadi, masoek kedalam barisan boeroeh sebagai lasjkar soekarela. Kaoem terpeladjar boerdjoeis jg revoloesioner djika dgn mentah2 dimasoekkan dalam partai boeroeh jg revoloesioner, itoe berarti, memboerdjoeiskan kaoem boeroeh kita Di Indonesia teroetama hal ini sama artinja dgn „mengebiri”, merampas perasaan evoloesioner dan tjita2 jg. landjoet dari kaoem boeroeh. Ta' kan moeng-