- 8 -
tingkatan jang setinggi-tingginja. Ja, rakjat Majapahit sebenarnja tak pernah mengenal tjita2 pemerintahan negeri. Berabad-abad pemerintahan itoe tidak dengan oentoek dan kepoenjaan rakjat. Perkataan: ,,bagi Toeankoelah ja, Djoendjoengankoe, kemerdekaan, kepoenjaan dan njawa patik”, pernah dan beroelang-oelang dioetjapkan rakjat Indonesia terhadap radja-radjanja!!! Disana tak ada Orachus, Magna Charta dan tak ada pengetahoean jang diselidiki dengan betoel-betoel seperti jang dipergoenakan Aristoteles, Pythagoras, Photomeus dll. Pengetahoean mendirikan gedoeng-gedoeng dan ilmoe obat-obatan kita masih dalam tingkatan pertjobaan, Keanehan Boroboedoer kita tak seaneh segi tiga Pythagoras, sebab jang pertama berarti djalan mati, sedang jang kedoea menoentoen manoesia menoedjoe pelbagai matjam pengetahocan. Dimana-manapoen tak ada djedjak (bekas-bekas) pengetahoean serta poetjak ketjerdasan pikiran !!!
Biarlah, tak oesah kita tjeritakan ilmoe kebatinan Timoer ! Hal ini ada diloear batas pikiran: tambahan lagi bangsa Barat dizaman kegelapan (abad pertengahan) poen soedah mengenal itoe. Kemoedian dari itoe tidaklah bersandarkan kepada kebenaran sedikit djoea, bahwa masjarakat kita senantiasa beroleh dari loear dan tak pernah mempoenjai tjita-tjita sendiri. Agama Hindoe, Boedha dan Islam adalah barang2 jang diimportkan boekan keloearan negeri sendiri —.
Selain dari itoe, tjita2 ini tak begitoe soeboer toemboehnja seperti ke Keristenan di Eropah Barat. Mesin jang menggerakkan (dynamo) sekalian pemasoekan agama Hindoe. Boedha dan Islam sampai kepada masa kedatangan kapitalisme Belanda serta dengan sekalian perang saudara diwaktoe itoe adalah bertempat diloear negeri. Indonesia, adalah wajangnja senantiasa, dan loear negeri dalangnja (jang memainkan wajang koelitnja).
(2) Bangsa Indonesia jang asli.
Dizaman dahoeloe, tatkala bangsa Indonesia didesak oleh bangsa Tionghoa dan Hindoe keloear negerinja, Hindia-Belakang, dan melarikan diri keNoesantara Indonesia, mereka telah mempoenjai peradaban jang jertentoe, Pak tani dizaman itoe mendjelma mendjadi banjak laoet jang sangat boeas dan ditakoeti orang. Dengan Vintas (sematjam perahoe) ketjilnja mengedari seloeroeh kepoelauan antara doea laoetan jang besar, antara Amerika dan Afrika. Pendoedoek asli dari India dan Oceania ditakloekannja. Rimba raja hingga poentjak goenoeng didjadikannja hoema. Roemah jang bagoes2 didirikannja, permainan dan penegetahoean dimadjockannja. Tatkala bangsa Barat dan Timoer menjembah kepada pedang Djengis Khan dan Timoerleng serta lari ketakoetan, waktoe itoe mereka bockan sadja menentang, tetapi dapat poela mengoendoerkan lasjkar Mongolia. Badjak laoet bernama Pakodato dari keradjaan. Singha Phore di Scmenandjoeng Tanah Melajoe pada tahoen 500 dapat menggeletarkan keradjaan Tiongkok dan Hindoestan dengan angkatan armada serta pedangnja.