Lompat ke isi

Halaman:Madjalah Indonesia April Mei 1955.pdf/5

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

ISI RINGKAS

Di VERONA, Itali, ada dua ginsi, Capulet dan Montague jang bermusuh-musuhan sampai turun-temurun. Pada suatu ketika kepala ginsi Capulet mengadakan pesta jang telah teradat. Pada perajaan itu datang pula Romeo, seorang pemuda dari ginsi Montague, beserta kawan-kawannja Mercutio, Benvolio dan lain-lain. Disitu ia beladjar kenal dengan Julia, putri Capulet, maka mulailah pertjintaan mereka.

Malam hari Romeo melompati pagar rumah Capulet dan Julia nampak didepan djendelanja. Mereka sepakat bahwa Julia esok harinja akan menjuruh inang-pengasuhnja ke Romeo untuk menjiapkan perkawinan mereka. Romeo minta pertolongan seorang pendeta, rahib Lorenzo. Orang tua ini menjanggupi akan mengawinkan me tjara rahasia. Sesudah inang mengabarkan hal itu kepada Julia, maka putri ini berkundjung kepondok rahib; disana dengan tak setahu orang-tuanja ia dikawinkan dengan kekasihnja.

Tybalt, saudara-sepupu Julia, tak lama sesudah itu menentang Romeo dipelataran umum, tapi Romeo tak hendak berkelahi, mengingat bahwa ia berhadapan dengan saudara-sepupu Julia. Mercutio jang berdarah panas itu kini melawan Tybalt, dan ketika Romeo hendak melerai mereka, Mercutio ditikam oleh Tybalt setjara litjik dari bawah lengan Romeo, hingga sampai keadjalnja. Romeo membalas dendam dan sesudah membunuh Tybalt, larilah ja. Pada keributan jang timbul oleh perkelahian? itu datang pula kedua keluarga jang bermusuhan, kemudian djuga sang hertog jang sebagai pemerintah Verona memutuskan untuk membuang Romeo dari daerahnja. Teruna kita ini menjembunjikan diri dipertapaan Lorenzo: ketika didengarnja putusan hertog, sangat masjgullah ia. Malam itu ia naik dengan tangga-tambang kekamar Julia dirumahnja jang berloteng. Waktu fadjar menjingsing,ia berpamitan dari kekasihnja, karena harus melarikan diri ke Mantua.

Sementara itu orang-tua Julia berhadjat menikahkan anaknja dengan Paris, seorang graf dari ginsi Capulet. Julia menolak, tapi ajahnja sangat keras-hati. Dengan putus-asa sang putri mengundjungi Lorenzo, jang menasehati supaja pura? menuruti perintah ajahnja serta minum obat-tidur jang diberikannja kepadanja dimalam hari sebelum perkawinannja dengan Paris, jang sudah ditentukan oleh orang-tuanja. Julia menuruti nasehat ini, maka173