Halaman:Limpapeh.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Pada hari yang telah ditentukan itu ramailah orang di gelanggang. Rakyat berdatangan dari segala penjuru Luhak Nan tigo Lareh Nan Duo. Besar kecil tua dan muda. Pada waktu itu kelihatantah Datuak Katumanggungan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang bersama-sama dengan pembesar pemerintahan yang tain memasuki gelanggang. Mereka membawa Kerbau kecilnya yang diberi pula pakaian kebesaran, yakni diberi kain kuning yang bertatah benang makau dan berlukiskan benang mas. Sementara itu kelihatan pula pihak tamu mengiringkan kerbau besarnya yang menakjubkan. Pada saat kerbau besar masuk gelanggang, lalu anak kerbau kecil mulai meronta-ronta pendak lepas, ingin menyusu kepada induknya.

Tibalah saatnya sekarang kedua kerbau itu diadu. Lalu dilepaskanlah keduanya ke tengah gelanggang oleh juaranya masing-masing. Kerbau besar kelihatannya acuh tak acuh saja, mungkin karena melihat anak kerbau itu bukan jawannya. Sebaliknya anak kerbau kecil, berlari mengoek-ngoek kearah kerbau besar itu, seakan-akan ia tidak sabar lagi. Setelah dekat ia me: nyeruduk langsung ke bawah perut kerbau hendak menyusu. Pada waktu itulah tanduknya yang runcing terbuat dari besi itu memainkan peranannya." Perut kerbau besar itu luka dan berdarahan. Perut panjang dan perut besarnya sampai keluar. Karena kesakitan lalu ia lari keluar gelanggang. Tentu saja kerbau kecil terus mengejar, karena ia belum jadi menyusu, masih haus dan lapar. Akhirnya kerbau kecil ini ditangkap, sedang kerbau besar terus lari dengan perut terjela-jela sepanjang jalan. Pada suatu tempat kerbau ini rebah dan tak berdaya lagi. Pada tempat itu juga ia disembelih dan dikuliti sampai Sekarang tempat ini terkenal dengan nama " Sijangek “, sedang negeri tempat perutnya terjurai dinamakan " Simpuruik ". kedua negeri ini masih ada sekarang.

Semenjak kejadian tersebut terkenallah daerah ini dengan nama MINANGKABAU.

Minangkabau terdiri dari kata “minang” dan "kabau". "Minang“ artinya benda pendek yang runcing dan tajam, digunakan sebagai tanduk, sedang “kabau" adalah kerbau.

17