Halaman:Lawah-Lawah Merah (1875).pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

32

imam jang toea menjanji dan imam-imam jang moeda poekoel lontjeng ataoe genta jang beragam dengan njanjian itoe.

Dalam satoe djam lamannja samoea perboeatan itoe soeda abis dan radja moeda kaloear kombali dari roema sombahjang itoe, sasoedanja dia kasi pembrian jang banjak pada roema sombahjang itoe.

Praoenja bawa kombali padanja di itoe tampat dimana gotongannja ada bernanti padanja; komedian dia berangkat ka roema gedongnja, tetapi ini satoe kali ada di hantar oleh njonja Liou, jang di kasi naik dalam satoe gotongan oleh officier itoe jang misti djaga kapadanja.

Serta dia sampe di roema pangeran itoe maka dia di bawa pada tampat orang-orang prampoean, dimana hari itoe antara pengharapan jang baik dan katakoetan soeda linjap boeat dia, karna dia bernanti djadi pertjoema sadja, jang itoe pangeran jang ada pegang peroentoengan anaknja, soeda soeroe panggil padanja.

Pada waktoe mata-hari toeroen dan djadi malam dia djadi samingkin sedi, sebab dia tiada bisa pergi kapada anaknja seperti bagimana dia soeda doe hari biasa berboeat itoe.

Oleh karena dia tiada bisa dapat kasenangan maka dalam ingatannja jang dia selamanja ada bersama-sama Liou Siou, anaknja jang bertjilaka dan jang kamoedaanja soeda linjap dalam roema di gang toekang mas itoe, jang mana kita soeda tjaritakan pada pembatja ini adanja.

Dia tiada bole dapat taoe jang itoe roema, atas mana katjilakaan itoe soeda datang dan jang mana dia soeda soeroe djaga oleh Me-Kiou, (liat itoe gambar di bawa), maka pada sekarang ini ada djadi satoe hoeroe-hara jang amat besar.

Me-Kiou jang pikirannja bagitoe pendek, jang soeda taoe tentoe boekan Liou Siou ataoe misannja jang berboeat itoe pemboenoean, babrapa dominggoe dia soeda dapat berasa katakoetan.

Lebi dari doea poeloe kali dia soeda ingat akan pergi di Canton boeat tjarita kapada kapala policie dari hal kadjadian antara dia dan toekang potong, karna dia taoe trang jang toekang potong itoe soeda djadi pemboenoean dari Lin moeda. Tetapi sampe pada pengabisan dia soeda harap jang doea orang moeda itoe tiada nanti dapat hoekoeman dan tatkala dia soeda dapat taoe bagimana poetoesannja hakim, maka dia tiada brani lagi boeat tjarita satoe apa, sebab dia takoet dapat hoekoeman oleh karna dia tiada lantas kasi taoe kapada policie dari itoe perkara antara dia dan Tehou. Oleh sebab dia tiada maoe tjarita satoe apa, maka itoe soeda bikin dia djadi satoe penoeloeng dalam pemboenoe itoe adanja.

Katakoetannja djadi samingkin lama samingkin bertamba-tamba, sahingga dia tiada brani akan pergi kaloear dari roema, karna djikaloe dia boeka pintoe, maoe ataoe tiada, misti matanja dapat meliat itoe djendela jang tertoetoep dari waroengnja toekang potong dao pengrasaānnja jang itoe lawah-lawah jang mana anak-anak soeda gambar di djendela itoe, ada hidoep dan maoe memboenoe sadja padanja.

Dalam itoe kaādaān Me-Kiou soeda toetoep dirinja di roemanja njonja Liou, pada malamnja dari hari itoe jang mana pangeran Kong pergi di roema sombahjang di poeloe Honan, tetapi seperti njonjanja bagitoe lagi dia, tiada bisa tidoer.

Mata-hari soeda lama toeroen, orang-orang di kotta Founai soeda tidoer dengan senang, djalanan soeda djadi kosong dan itoe kasepian soeda bikin Me-Kiou lebi banjak katakoetan.

Katakoetan dan penjasalan soeda membangoenkan padanja.

Dengan terkedjoet dia dengar soeara orang berdjalan di djalanan dan pada sabantaran itoe djoega ada orang panggil dia dari loear.

Sepeti dia soeda kira jang dalam itoe waktoe soeda begitoe malam, tiada lain orang jang datang dan panggil dia dari loear melainkan njonja Liou ataoe satoe soeroeannja, maka itoe dia boeroe-boeroe sadja boeka pintoe, karna dia soeda dapat bersoeka jang dia tiada nanti tinggal sendiri lagi, tetapi serta dia boeka pintoe maka dengan tjepat orang tolak padanja akan masoek kombali dan sabelonnja dia sampat melawan, dia berasa jang orang toetoep moeloetja