Halaman:Lawah-Lawah Merah (1875).pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

22

kamar bitjara, tetapi salama-lamanja masi ada di seret oleh itoe algodjo djoega.

Pada temboknja di kamar bitjara dari pengadilan di toetoep sama laken mera dan di atas babrapa tempat di riaskan sama itoe fatsal-fatsal dari kitab hoekoeman.
Tambahan lagi itoe kamar di bagi tiga adanja.
Pada sabela belakang di atas satoe tempat jang tingi ada doedoek president dari Raad itoe, jang bemama Ming dengan pakean karadjaan dan di idari oleh anggota-anggota raad itoe.
Ini toean-toean samoea ada doedoek di moeka satoe medja jang tertoetoep sama kaen mera, (liat itoe gambar di pag.20) di atas itoe medja ada soerat-soerat dari itoe perkara jang misti di preksa, gagang pena dan tempat tinta Tjina, boekoe-boekoe oendang-oendang dan boekoe-boekoe dari dari kasi kaloear oendang-oendang, jang brangkali misti di pake oleh itoe hakim-hakim, dan lagi satoe peti kajoe ketjil-ketjil jang di sapoe tjat di taro nomor, itoe kajoe-kajoe nanti sabentar kita bole liat apa goenanja.
Di belakangnja Ming ada berdiri toekang kipasnja dan di belakang ini toekang kipas ada berdiri anam orang Europa jang datang menonton tetapi ini orang- orang Europa soeda dapat idzin akan menonton ini pengadilan.
Satoe tangga batoe dari doea belas soesoenan di pake boeat nai ka itoe tempat tinggi dimana raad doedoek. Di itoe tangga ada doedoek algodjo, hamba-hambanja dan djoeroetoelis dari raad. Di tenga-tenga itoe kamar ada doedoek samoea pesakitan, orang-orang jang lawan bitjara, saksi-saksi dan djaga-djaga.
Itoe hamba-hambanja algodjo bikin banjak roesoe dengan dia-orang poenja pekakas-pekakas boeat kaniaja orang dan kadang-kadang dia-orang mengantjam dan menjoempai sopaija biar pesakitan bole djadi takoet.
Orang-orang jang datang menonton dapat tempat loeas sekali, maka barang apa djoega jang djadi, samoea orang-orang sempat akan dapat menonton.
Ming kasi prenta jang pintoe misti di boeka lebar-lebar akan kasi masok itoe orang-orang jang soeda bernanti lama di loear dan jang sabarnja moelai ilang, sekarang itoe orang-orang lari dengan terboeroe-boeroe masok kadalam dan bikin bagitoe banjak roesoe, maka dengan paksa soldadoe pake dia-orang poenja sendjata akan soeroe itoe orang-orang diam.
Tetapi sabetoelnja dalem doea poeloe taoen lamanja belon ada satoe perkara jang di tjaritakan sana kamari seperti ini perkara dan jang soeda bikin banjak orang heiran.
Lebi doeloe misti di bilang disini jang Lin, bapanja itoe jang di boenoe, ada satoe soedagar, jang kalebian kajanja di Canton; dan lagi itoe pesakitan ada satoe prampoean jang masi lagi ada anak-anak dan samoea orang kapingin taoe apa dia nanti mengakoe dia poenja kadjahatan dan bagimana dia nanti tahan itoe kaniajaän
Tetapi samoea itoe karamean, dan beraoerak-soerakan, Liou Siou tiada maoe pedoeli dan tiada sedikit bisa goda kasoesahannja.
Tatkala dia sampe di hadapan hakim dia djatokan dirinja di atas satoe bangkoe kajoe, jang di toendjoek oleh algodjo dan disitoe dia bernanti dengan tangan terikat dan djiratan di lehernja; maka dia harap jang itoe kamatian bole lekas datang akan mengabiskan maloe dan sangsaranja.
Ming soeroe diam orang-orang jang menonton dan adjak bitjara pada pesakitan, tetapi bermoela pesakitan tiada dengar maka Ming misti bertanja lagi satoe kali baroe dia dengar.
― Angkaoe ada di dakwa ―berkata hakim— jang angkaoe soeda boenoe angkaoe poenja laki pada malam penganten; apatah angkaoe hendak mengakoe angkaoe poenja kadjahatan dan aiapa jang soeda menoeloengi angkaoe berboeat itoe pemboenoehan?
― Saija soeda soempah-menjaoet Liou Siou dengan seara gemetar; ― jang saija tiada taoe satoe apa dan saija tiada ada poenja salah dalam itoe pemboenoehan. Saija soempa lagi satoe kali.
President tiada menanja lagi sebab dia soeda bernanti jang Liou Siou kasi itoe penjaoetan. Dia tengok ka lain tempat sambil berkata: Baba Lin! tjoba tjarita kapada hakim-hakim apa jang angkaoe taoe.
Itoe soedagar jang amat kajanja ada doedoek di satoe tempat jang tinggi di sabela hakim-hakim; tatkala president berkata demikian kapadanja maka lantas dia bangoen, membri hormat kapada sekalian anggota-anggota dari raad itoe dan tjarita samoea apa jang dia taoe dari hal pemboenoean pada anaknja lelaki. Dia poenja tjarita ada pandjang sekali dan sabentar-bentar dia memaki pada mantoenja prampoean itoe.
Dia tiada loepa tjarita: dari pertemoeannja pada Ité didalam roema sombahjangnja Ming; dari Ité poenja tjinta kapada misannja prampoean maka dia maoe kasi kawin sama anaknja Lin; dari dapatnja itoe kipas jang ada tertoelis hoeroefnja Ité di bawa maid; dari itoe kaadaännja di kamar penganten jang tiada karoean; dari itoe tanda tapak tangan jang ada dara di atas bantal dalam tempat tidoer dan lagi dari hal pentjoerian itoe barang-barang permata dan barang-barang berharga jang mana anaknja soeda kasi kapada itoe prampoean jang tjilaka jang soeda boenoe anaknja dengan ratjoen dan piso.
Perkara ini soeda di tjarita dengan hati jang sedi sekali dan kadang-kadang Lin menangis serta maki-maki kapada mantoenja prampoean; tatkala orang-orang jang menonton menengar ini tjarita, dia-orang poenja amarah soeda timboel dan djikaloe soldadoe-aoldadoe tiada tjamboek pada dia-orang maka nistjaija dia-orang toebroek kapada Liou Siou dan robek-robek padanja.
Tatkala roesoe-roesoean soeda brenti maka lantas president bitjara kombali.
― Apa angkaoe dengar? bertanja Ming kapada Liou Siou. ― Apa angkaoe maoe mengakoe kadjahatanmoe dan maoe seboet siapa ada penoeloengmoe?
― Saija tiada taoe satoe apa,― menjaoet pesakitan.

President dari itoe raad ambil dari itoe peti ketjil jang ada di hadapannja, satoe kajoe merah tiga pe