Halaman:Lawah-Lawah Merah (1875).pdf/21

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

19

lelaki jang iboenja kasi padanja, dan soengoe dia ada sedikit takoet kaloe dia ingat hari jang datang, tetapi tiada loepoet dia preksa betoel-betoel itoe pakean-pakean jang nanti di pake pada hari kawinnja, dan jang lagi dia mendjait; pada itoe pakean penganten ada djoega satoe badjoe soelaman soetra jang di kasi oleh anaknja Lin.

Bagimana kita taoe dalam itoe waktoe itoe toekang potong bernama Tchou soeda kira betoel samoeanja apa jang Me-Kiou soeda tjarita padanja dan mengimpilah dia jang tiada lama dia nanti djadi lakinja Liou Siou.

Kita taoe djoega bagimana tingka lakoenja koetika dia dapat taoe jang Liou Siou nanti kawin sama lain orang.

Besok harinja Tchou soeda boeka waroengnja seperti biasa dan orang-orang jang datang blandja disitoe tiada satoe jang dapat taoe apa soeda djadi padanja. Soengoe bisa sekali dia semboeniken rasianja. Tetapi Me-Kiou tiada brani kaloear pintoe djikaloe Tchou ada di loear, sebab dia taoe jang "Tchou tentoe soeda batja itoe soerat merah jang di tempel di moeka pintoe roema njonjanja dan dia takoet Tchou poenja mara djoega.

Demikianlah soeda berdjalan babrapa hari lamanja, maka pada satoe pagi koetika itoe baboe mengintip jang barangkali Tchou ada di loear —, sebab dia di soeroe oleh njonjanja, — dia liat jang pintoe dan djendelanja Tchou samoea ada tertoetoep.

Dia menanja apa sebabnja jang roemanja Tchou tertoetoep, maka orang bilang padanja jang Tchou kalemarennja soeda bri taoe kapada sekalian sahbat andénja jang dia hendak laloe dari itoe kotta dan brangkali dia tiada balik kombali.

Tetapi ada djoega jang bilang Tchou hendak pergi ka Europa, lain orang bilang jang dia soeda kesal di Canton dan sebab dia tiada soeka tingal pada satoe tempat salama-lamanja, maka dia soeda pergi di lain tempat jang tiada djaoe dari Canton adanja.

Samoea orang soeda tjarita kapada Me-Kiou, tetapi dia tiada senang hati jang Tchou soeda brangkat dengan sakoenjong-koenjong, djoega. Dia berasa takoet dan menjasal jang dia soeda djoestakan Tchou bagitoe dan dia dapat ingatan akan tjarita samoeanja kapada njonja Liou tetapi sebab dia takoet di goesarkan maka dia oendoerkan itoe kaniatan sampe besok dan besok sahingga itoe hari kawin timboel, dia belon djoega brani bitjara pada njonjanja.

Tetapi lama-lama Me-Kiou djadi sedikit senangan, sebab tiada sa-orang soeda bertemoe pada Tchou, maka dia dapat ingatan jang Tchou soeda boenoe diri, dari sebab soeda kena di djoestakan; demikian lagi dia ingat tiada lain melainken bagimana dia haroes berias sopaija bole kaliatan bagoes pada hari kawinnja Liou Siou.

Pada waktoe jang gatongan brenti di moeka pintoenja njonja Liou jang mana akan membawa penganten prampoean di roemanja penganten lelaki, maka soeda tiada ada sa-orang lagi jang ingat pada.itoe toekang potong dari kampoeng toekang mas, dari jang mana dia dengan sakoenjong-koenjong soeda laloe tiga boelan lamanja.

Dalam kotta Canton tiada ada sedikit kaliatan bekas-bekas dari tingalnja Tchou, melainkan ada kaliatan satoe lawah-lawah merah yang di gambar oleh anak-anak di lembaran djendela yang tertoetoep. Oedjan soeda seka bikin ampir ilang itoe gambar, tetapi djikaloe Me-Kiou liwat disitoe liat itoe gambar tiada loepoet boeloe-boeloe badannja berdiri samoeanja.

FATSAL KA VIII.
HAL KANIAJA.
(Liat itoe gambar).


Komedian dari pada laloenja itoe algodjo jang soeda menghantar Liou Siou sampe di itoe kamar toetoepan dan pintoe kamar itoe di kontji maka lantas dia djatokan dirinja di atas satoe tikar kasar jang sekarang soeda djadi tempat tidoernja. Di atas itoe tikar dia berbaring berdjam-djam tiada bergerak dengan tiada bisa mengkoempoelkan ingatannya dan lagi slempang jang dia nanti djadi gila.

Pelahan-pelahan dia dapat pengrasaannja kombali, dia mengarti kabratannja dan kaadanannja serta inggat pada iboenja jang tentoe lekas nanti dapat dengar jang dia poenja anak prampoean jang dia maoe bikin beroentoeng, sekarang dia di pitena soeda berboeat satoe kadjahatan dan ada didalam pendjara.

Terlebi lagi dia ingat dia poenja hari moeda dengan di djaga begitoe baik oleh iboenja, dia poenja katjintaan hati dari hari jang soeda-soeda jang baroe di bikin poetoes kalemaren, dia poenja kamar ketjil di gang toekang mas, dia poenja baboe Me-Kiou, dia poenja poehoen-poehoen kembang jang dia saijang, dia poe-