Halaman:Lawah-Lawah Merah (1875).pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

16

dan koembali itoe baboe kasi masok padanja dengan moeka manis, maka Tchou lantas dapat hati tjemboeroean.

Toeroet hatinja poenja bilang jang itoe anak moeda tentoe djoega ada tjinta papa Liou Siou, sebab dia bole dapat masoek dalem itoe roema, tetapi Tchou masi di kasi tingal di loear sadja.

Demikian dia poenja kasenangan djadi lebi tergoda dan hatinja belon senang djikaloe dia belon tanja satoe satoenja pada Me-Kiou, tetapi satoe deminggoe sasoedanja dia baroe bole dapat bertamoe itoe baboe. Dia rasa jang itoe satoe deminggoe lamanja ada lebi dari satoe tahon dari sebab bingoeng dan sakit hati dan lagi dalam itoe satoe deminggoe dia dapat sapoeloe kali ingatan akan toenggoe itoe anak moeda di tempat jang soenji boeat bikin mati padanja.

Tetapi Me-Kiou bilang kapadanja jang itoe anak moeda tiada nanti djadi satoe sangkoetan dalam dia poenja kabimbangan, sebab itoe anak moeda ada kaponakannja njonja Liou dan tiada bole dapat ingatan akan kawin sama anaknja njonja Liou, sebab dia tiada ada poenja harta kakaijaän dan lagi dia hendak djadi imam pada roema sombahjang dari Boudha di mana dia sekarang soeda djadi goeroe dalam ilmoe bintang.

Itoe baboe jang moeloetnja pentes, tamba lagi dia bilang jang Liou Siou tiada soeka sama misannja melainkan sama Tchou sadja jang di ingat siang dan malam. Atas ini tjarita itoe toekang potong djadi senang kombali pikirannja dan dapat pengharapan baroe.

Melainkan satoe perkara sadja jang ada masi bikin hatinja tiada senang, ia itoe: kenapa Liou Siou sampe sekarang belon toelis soerat ataoe kasi soeatoe taoda katjintaän padanja. Betoel Me-Kiou soeda bilang samoea sebabnja, tetapi dia masi tinggal tiada mengarti, kenapa jang Liou Siou tiada toelis satoe doea pata sadja dan tiada kasi tanda katjintaän dari djandelanja.

Dia poenja niat akan bitjara jang betoel sama Me-Kiou dari ini hal, tetapi Me-Kiou soeda taoe lebi doeloe apa dia poenja maoe dan pada satoe pagi Me-Kiou berbisik di koepingnja: — Liou Siou tiada bisa toelis kapadamoe, tetapi ini malam poekoel toedjoe djikaloe gembreng dan tamboer di roema sombabjang berboeni angkaoe misti djalan plahan-plahan di bawa djendelanja dan angkaoe nanti dapat taoe apa-apa dari Liou Siou.

Sasoedanja Me-Kiou bitjara bagitoe maka dengan tjepat dia lari poelang kombali dan kasi tingal Tchou dalam waroengnja dengan kabimbangan jang djadi lebi bertamba.

Pada itoe hari langanan-langanannja toekang potong ada liat jang dia poenja hadat djadi seperti doeloe baik, dan manis adanja.

Tchou soeroe orang-orang poelang dari waroeng lebi siangan dari pada biasanja, maka baroe poekoel lima dia soeda sedia boeat berdjalan kaloear dengan pakean bagoes dan kapalanja di tjoekoer litjin.

Itoe doea djam jang dia masi haroes bernanti, dia rasa jang tiada kapoetoesannja.

Dia ada semboeni di blakang pintoenja jang separo tertoetoep akan bernanti waktoe jang bagoes, djangan sampe orang dapet liat padanja di djalan dan dia soempa sendirinja karna itoe toekang poekoel gembreng dan tamboer dari roema sombabjang Fo pada hari ini terlaloe malam permoelaännja.

Demikian dia bernanti lagi sampe djadi kagelapan; orang-orang jang djalan di djalanan besar moelai koerang dan waktoe itoe dia rasa jang poekoel toedjoe tiada lama lagi misti berboeni, maka dia lantas berdjalan di pinggir tembok dan pergi berdiri di bawa sombar.

Belon sabrapa menit dia ada berdiri di bawa itoe sombar maka dia dapat dengar soeara gembreng dan tamboer berboeni. Begitoepoen djoega dia berdjalan pelahan-pelahan dengan pasang koeping trang-trang dengan tahan napasnja, dan koetika dia betoel sampe di bawa djendelanja Liou Siou, dia liat kaätas dan berasa jang ada barang apa-apa djato di moekanja, itoe barang dia samboet dengan tangannja.

Soenggoepoen dia ada sendiri sadja di djalanan itoe, maka dia lari sakoeat-koeatnja seperti sa-orang jang soeda berboet pentjoerian.

Doea ratoes tindak lebi djaoe dia tingal berdiri di moeka roemanja satoe sinsé dimana ada itoe lantera idjoe, sebab di negri Tjina ada satoe hadat njang sinsé-sinsé satoe malam troes misti kasi tinggal menjala lanteranja, — dari jang mana dia bole kenalkan barang itoe jang soeda djato di atas idoengnja.

Maka barang itoe adanja: doea moentjoek boenga mawar, jang satoe mera dan jang lain poeti, ini doea kembang ada terikat djadi satoe sama benang perak seperti jang Liou Siou biasa pake boeat ikat ramboetnja jang itam dan pandjang.

Koetika di liat itoe samoea Tchou ampir djadi gila oleh kasoekaän hati. Dia rasa jang tjampoerannja itoe boenga mawar mera dan poeti ada artinja, ia itoe mengartinja tiada lain melainkan jang dia poenja katjintaän di trima. Sekarang ini dia soeda kira tentoe jang Liou Siou djoega ada tjinta padanja.

Dari sebab itoe dengan lekas dia berdjalan poelang akan pikirkan apa daja oepaja jang dia misti pake sopaija dia bole di trima oleh njonja Liou.

Sampe tenga malem dia tidoer tiada bole poeles, tetapi pada itoe waktoe tidoer dia poenja niatan soeda djadi tetap. Niatannja adalah bagini: besok pagi dia nanti pergi kapada itoe ma tjomblang jang terlebi amat pintar dan tersohor bisa mendjalani perkara kawin. Di negri Tjina ampir tiada satoe kawinan di toetoep melainkan misti dapat toeloengan dari itoe ma-tjomblang dan djikaloe itoe perdjandjian dari itoe orang moeda jang hendak kawin soeda di trima oleh orang-orang toea dari laki-laki dan prampoean, maka baroe itoe orang-orang toea beladjar satoe dengan lain.

Satoe satoe orang bole liat itoe prampoean moeda, melainkan toenangannja sadja jang tiada bole. ltoe toenangan misti paksa diri akan pertjaija sadja poedjian dari matjomblangnja dan tjaritanja orang toea.

Tetapi Tchou tiada oesa liat lagi Liou Siou; soeda lama dia kanal mesemnja, matanja jang bagoes dan